Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Agus Sudaryatno, mengatakan kontruksi yang diduga tak layak menjadi penyebab ambruknya atap. Saat peristiwa terjadi pukul 08.30 WIB, tak ada angin dan hujan.
"Kita melihat rangka bangunan tidak sesuai spesifikasi. Bangunan ini (atap) baru selesai 2017. Jadi baru 2 tahun sudah ambruk," kata Agus kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (5/11/2019).
Dia mengatakan untuk mengetahui penyebab pastinya, pihaknya menunggu hasil olah TKP tim Labfor Polda Jatim, yang saat ini masih berlangsung.
Hal berbeda disampaikan Kasi Pendidikan Dasar Diknas Kota Pasuruan, Firman. Menurut dia renovasi atap yang ambruk dilakukan 2012.
"2012 Direnovasi yang ambruk ini. Kalau bangunan gedung utamanya sudah sangat lama," terang Firman.
Atap SDN Gentong di Pasuruan ambruk menimpa guru dan puluhan murid. Akibatnya 2 tewas yakni Irsa Amira (8), siswa kelas 2, warga Gentong dan petugas perpustakaan yang sedang menjadi guru pengganti di kelas 5 A, Sefina Arsi (19), warga Jalan Slamet Riyadi RT 09 RW 08 Kelurahan Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo.
Sedangkan 11 anak lainnya luka-luka dirawat di RSUD dr R Soedarsono. Mereka mengalami luka di kepala dan patah kaki. 11 Korban luka yang dirawat intensif antara lain:
1. Zidan, umur 8 tahun alamat Gentong
2. Wildalmul, umur 11 tahun alamat gentong
3. Abdul muktim, umur 11 tahun alamat Gentong
4. Hilda Salsa, Umur 11 tahun alamat Gentong
5. Alisah , umur 7 tahun alamat Gentong
6. Kina, umur 8 tahun alamat Wirogunan
7. Akbar, umur 8 tahun alamat Gentong
8. Siti Rohmania, umur 8 tahun alamat Gentong
9. Aisyah, umur 8 tahun alamat Karya Bakti
10. Ahmad Gerhana, umur 8 tahun alamat Gentong
11. Zahra salsabilla, umur 9 tahun alamat Gentong
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini