Ini Harapan Mantan Menpar Arief Yahya untuk Pariwisata Banyuwangi

Ini Harapan Mantan Menpar Arief Yahya untuk Pariwisata Banyuwangi

Ardian Fanani - detikNews
Minggu, 03 Nov 2019 21:24 WIB
Arief Yahya (tengah)/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Arief Yahya, mantan Menteri Pariwisata RI berharap sektor pariwisata di Banyuwangi terus berkembang. Seiring dengan kebijakan yang pernah dilakukan dan diberikan saat dirinya menjabat.

Arief Yahya yang menetap di Bandung, saat ini disibukkan dengan aktifitas ringan, menikmati keindahan alam dan suasana Bandung. Apakah ingin kembali ke Banyuwangi?

"Tanah kelahiran tak bisa saya lupakan. Tentu akan ada rencana untuk kembali," ujarnya saat dihubungi detikcom, Minggu (3/11/2019).


Kondusivitas Banyuwangi, kata Arief Yahya, membuat Banyuwangi dapat mengembangkan sektor pariwisata. Kepemimpinan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas membuat Banyuwangi tak gaduh membuat ekosistem dan ekonomi kreatif tumbuh subur. Sebab menurutnya, keduanya sangat sensitif dengan ketidakpastian.

"Sejak dulu, memang tidak ingin pariwisata itu gaduh dan penuh polemik pro kontra. Karena ekosistem di pariwisata dan ekonomi kreatif itu sangat sensitif dengan ketidakpastian. Mereka adalah industri yang harus menjaga hospitality, keramah-tamahan dan kesantunan. Negara pasar juga mudah bereaksi dengan travel advice, jika situasi tidak kondusif," tambahnya.

Arief Yahya berpesan pada semua pihak, agar tetap menjaga kondusivitas pariwisata. Dengan sokongan dari pejabat baru dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, diyakini bisa membuat sektor pariwisata di Banyuwangi akan terus berkembang. Dirinya optimis dengan kepemimpinan Menparekraf Wishnutama pengembangan sektor pariwisata akan optimal.

"Optimis! Saya yakin Mas Tama mampu dan sukses. Saya juga yakin seluruh insan pariwisata mendukungnya. Kita harus support beliau agar mimpi kita bahwa pariwisata menjadi core economy negara ini semakin dekat!" jawabnya.

Terkiat dengan pariwisata Tanah Air, kata Arief Yahya, Indonesia butuh pesaing. Ini dilakukan agar pelaku wisata di Indonesia memberikan service excellent dan selalu melayani yang terbaik. Bahkan, kalau tidak ada pesaing pun, Indonesia harus mencari pesaing. Atau sparing partner, jadi terus berkompetisi dan mengejar juara.


Bahkan sampai akhir masa kepemimpinan Arief Yahya, Oktober 2019, Indonesia masih masuk ranking 1 dari Top 20 Besar Dunia dari Readers Choice Awards 2019. Yang dikeluarkan media Condé Nast Treveler, yang dipilih oleh para pembaca dan viewers nya dari seluruh dunia.

Indonesia nomor 1, disusul Thailand, Filipina no 8, dan Vietnam 10. Hanya 3 negara itu di ASEAN yang masuk top 20. Banyak orang yang menyangka awards itu tidak berarti apa-apa. Dalam ilmu branding, itu sangat diperlukan.

"Setidaknya ada 3c. Pertama calibration, artinya Indonesia mengalahkan banyak negara itu, sudah melalui kriteria yang sama, global standar. Sudah dikalibrasi dengan acuan yang sama. Kedua, confidence! Percaya dirinya meningkat, karena Indonesia bisa mengalahkan banyak negara yang hebat di pariwisata. Indonesia paling banyak dibicarakan di online media. Ketiga, credibility! Kemenangan dan pengakuan oleh media internasional itu menjadi sangat penting. Diakui, bukan hanya oleh insan pariwisata di tanah air, tapi juga para travellers dunia. Semoga akan terus menjaga branding Wonderful Indonesia di mata dunia," tambahnya.

Selain itu, brand Wonderful Indonesia sendiri semakin diperhitungkan di kancah internasional. Dari country branding, Wonderful Indonesia naik menjadi peringkat 47. Yang sebelumnya tidak punya peringkat. Itu sudah mengalahkan Truly Asia Malaysia di urutan 96, dan Amazing Thailand di posisi 83.

Arief Yahya yakin, pariwisata Indonesia akan bergulir semakin cepat, akan berkembang semakin pesat. "Ini seperti keniscayaan, pariwisata sudah menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah CPO, ibarat bola salju, sudah bergulir kencang, dan akan terus membesar," ungkap Arief Yahya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik dengan usul dan saran dari mantan Menpar periode 2014-2019 ini. Banyuwangi sangat berterima kasih atas dukungan selama ini.


"Berbagai program telah kita terima manfaatnya untuk kemajuan sektor pariwisata Banyuwangi. Kita sama-sama membangun pariwisata Banyuwangi mulai nol hingga bisa dikenal oleh wisatawan domestik maupun mancanegara," ujarnya.

Bupati Anas juga menilai keputusan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam satu kementerian sebagai keputusan yang tepat. Dua sektor itu sebagai sektor andalan masa depan Indonesia saling beririsan satu sama lain.

"Saya kira tepat ya, karena keduanya beririsan, meski tidak semua subsektor industri kreatif bisa dikaitkan dengan tourism. Sosok Pak Wishnutama juga tepat memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sebagai praktisi bidang kreatif, Pak Wishnu bisa memperkuat story destinasi dan kemasan event tourism. Tinggal ditopang dengan tim pemasaran yang hebat, meneruskan ekspansi pemasaran yang telah diletakkan sistemnya dengan sangat bagus oleh Pak Arief Yahya," pungkasnya.
Halaman 2 dari 3
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.