Sang siswa juga mengaku trauma dan ketakutan karena kerap mendapat ancaman dari pelaku. Orang tuanya melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian dan meminta proses hukum berjalan untuk memberi efek jera.
Korban masih berusia 12 tahun. Belum setahun menjadi pelajar kelas VII di sebuah SMPN di Kabupaten Blitar Timur. Sejak awal masuk sekolah, korban kerap dijahili teman-teman sekelasnya. Aksi bullying itu lambat laun semakin parah. Sampai pada penganiayaan hingga menyebabkan korban pingsan.
"Anak saya merasa dipegang lehernya dari belakang lalu dipukul. Setelah itu dia tidak ingat apa-apa," tutur S, ayah korban pada detikcom, Minggu (3/11/2019).
Pihak sekolah, lanjut S, kemudian menghubunginya untuk meminta menjemput korban. Sampai di sekolah, S memperoleh keterangan dari wali kelas anaknya, jika anaknya pingsan selama tiga jam.
Korban kemudian dibawa pulang. Sorenya, korban pergi mengaji ke musala yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah mereka. Namun saat pulang, korban kembali mendapat ancaman dari teman satu sekolah yang diduga ikut melakukan pemukulan pada pagi harinya.