Mengenal Jenis Unggas dan Petik Sayur di Wisata Kebun Jubung Jember

Mengenal Jenis Unggas dan Petik Sayur di Wisata Kebun Jubung Jember

Yakub Mulyono - detikNews
Sabtu, 02 Nov 2019 15:00 WIB
Anak-anak di Wisata Kebun Jubung di Jember/Foto: Yakub Mulyono
Jember - Destinasi Kebun Jubung di Kecamatan Sukorambi, Jember cocok untuk wisata keluarga dan anak-anak. Tempat tersebut menyuguhkan wisata berkebun dan mengenalkan berbagai macam jenis unggas sebagai edukasi bagi masyarakat.

Tempat wisata tersebut berdiri di lahan seluas 2,2 hektare itu. Ada sekitar 16 jenis unggas yang dibiarkan berkeliaran.

Suasana asri layaknya lingkungan pedesaan pun sangat terasa. Selain bisa mengenal banyak jenis unggas, ada pengembangbiakan ikan nila dan kelinci.


Berbagai jenis kebun pun tersaji yang dinilai cocok sebagai wisata kebun dan edukasi. Khususnya bagi anak-anak atau pelajar.

"Untuk macam-macam jenis ayamnya, ada Ayam Polandia Jambul, Ayam Polandia Biasa, Ayam Jepang, Ayam Bangkok, Ayam Kalkun, Ayam Mutiara, Bebek Peking, Burung Jalak Uren, Burung Cucak Ijo, Bebek Cambale, Burung Kepodang dengan ciri khas dari Jawa dan Lombok, Burung Derkuku, Burung Dara India, Burung Dara Lokal, juga ada Ayam Sawah," kata Owner Kebun Wisata Jubung Abdul Kahar Muzakir saat dikonfirmasi, Sabtu (2/11/2019).

Dari 16 jenis unggas tersebut, delapan di antaranya merupakan jenis ayam. "Juga ada kolam ikan nila, dan juga taman kelinci. Dari macam-macam jenis burung itu, untuk Burung Dara India punya keunikan badannya semok," imbuhnya.

Kemudian ada jenis ayam-ayaman yang memiliki ciri unik. "Kita nyebutnya pitik-pitikan, juga bisa disebut ayam-ayaman. Ciri-cirinya badan kecil dan kakinya panjang," kata pria yang akrab disapa Pak Kahar.

Ayam Polandia Jambul juga memiliki keunikan yakni bulunya yang terbalik. "Apalagi jambulnya, kayak tren potongan rambut remaja zaman sekarang," katanya dengan bercanda.

"Untuk makannya sehari tiga kali jika ayamnya di kandang terus. Tapi jika dilepas, sehari cukup sekali saat sore hari. Karena ayam itu dilepas bisa cari makan sendiri," sambungnya.


Kahar juga memiliki alasan mengapa berbagai macam unggas itu dibiarkan berkeliaran di lokasi wisata kebunnya. "Ayam-ayam itu, tidak akan terganggu dengan keberadaan manusia. Jadi sudah wajar berinteraksi dengan manusia. Karena mereka hewan ciptaan Allah SWT. Jadi kita bisa belajar hidup berdampingan, juga saling menjaga. Jika ada yang takut, ya dari manusianya sendiri itu," katanya.

Perkebunan yang ada di lokasi wisata tersebut banyak macamnya. Dari kacang panjang hijau, blonceng dan macam-macam labu. Ada labu madu, labu baternut, mentimun Jepang, blewah dan buncis. Kemudian fasilitas lain di lokasi wisata tersebut ada kolam renang anak-anak, tempat budidaya bunga anggrek, kafe, kantin, perpustakaan dan lokasi bermain anak-anak. "Kapan hari juga ada jagung warna-warni, tapi sudah panen, kecipir dan juga koro. Sekarang juga ada jeruk bali, jeruk sri nyonya, jeruk red pamelo, Jeruk keprok, jeruk pamelo madu," kata Pimpinan Proyek Wisata Kebun Jubung Sudarsono saat dikonfirmasi terpisah.

Pengunjung juga dapat memetik sendiri hasil kebun yang ada, dan langsung membayar dengan ditimbang terlebih dahulu. "Dihitung per kilogram, dan yang paling unik ada kacang panjang merah itu, yang punya keunikan jika dibuat sop warna kuahnya jadi merah," pugkasnya.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.