IERC 2019 Banyuwangi-Bromo, Balap Motor Trail yang Berbasis GPS

IERC 2019 Banyuwangi-Bromo, Balap Motor Trail yang Berbasis GPS

Ardian Fanani - detikNews
Sabtu, 02 Nov 2019 13:24 WIB
Para pembalap motor trail Banyuwangi-Bromo/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Banyuwangi menjadi bagian dari ajang Indonesia Enduro Rally Championship 2019 (IERC). Event balap motor trail pertama di Indonesia yang menggunakan sistem teknologi GPS satelit.

Ratusan riders dari segala penjuru tanah air dan mancanegara melintasi segala bentuk medan sejauh lebih dari 450 kilometer. Dari Banyuwangi menuju Bromo.

Event itu tidak hanya diikuti oleh puluhan tim dari Indonesia. Sejumlah pembalap dari negara lain seperti Italia, Rumania dan Malaysia juga mengikuti event balap motor yang lebih pantas disebut adventure ini.


"Dikatakan pertama di Indonesia, ini karena IERC 2019 Banyuwangi-Bromo satu-satunya rally yang menggunakan GPS sebagai pemandu rutenya," kata Edy Kampang, ketua panitia event kepada detikcom, saat pelaksanaan lomba, Sabtu (2/11/2019).

Para pembalap diberikan alat yang disebut tracker, yang akan memandu rute perjalanan. Secara otomatis alat tersebut mampu merekam waktu yang ditempuh dari masing-masing tim. Sehingga skor untuk tiap tim langsung diaplikasikan secara real-time.

"Selain itu, tracker dapat melaporkan segala bentuk macam pelanggaran. Seperti melenceng dari jalur atau nerabas (potong jalur). Bahkan ini juga berfungsi untuk menyampaikan informasi jika ada riders yang mengalami keadaan emergency," imbuhnya.

Di sini tidak asal main gas saja, kata Edy, karena mereka bakal melaju atas nama tim. Dalam satu tim terdiri dari 3 orang. Sedangkan untuk aturannya, pemenang akan ditentukan dari jumlah total waktu yang didapat. Otomatis, mereka harus melakukan start bertiga dan finish juga bertiga.

"Apabila ada anggota yang terkendala atau berhenti di jalan, yang kita harapkan adalah kerjasama tim. Karena jika melanggar, penalti akan dibebankan pada tim, bukan per orangnya," katanya.

Untuk jalur, secara keseluruhan dibagi menjadi 3 etape, selama 3 hari. Di mana, masing-masing etape memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya saja etape pertama, start di Kecamatan Glagah dan finish di wilayah Kecamatan Kalibaru. Di mana, sekitar 95 persen etape pertama merupakan track off-road dengan kategori medan ekstrem.


"Hari kedua dari Kalibaru finish di Lumajang, ini rute on-road. Sedangkan etape terakhir dari Lumajang finis di Bromo, ini juga merupakan rute off-road ekstrem," katanya.

Alasan dipilihnya Banyuwangi dan Probolinggo sebagai lintasan IERC 2019 ini karena Jawa Timur masih menjadi icon event di Indonesia. Selain itu, di Jatim ada dua destinasi yang populer hingga ditingkat internasional. Yakni, Gunung Ijen dan Gunung Bromo.

"Selain ada titik safe zone, yang memungkinkan mereka untuk berfoto dan berkuliner, dalam lintasan pun mereka akan melewati rute-rute wisata. Ya semoga saja para pembalap ini tidak kepincut keindahannya dan justru memilih berwisata daripada melanjutkan perjalanan," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.