Polisi Tak Temukan Bekas Kecelakaan Pada Sepeda Wanita Berjilbab yang Tewas

Polisi Tak Temukan Bekas Kecelakaan Pada Sepeda Wanita Berjilbab yang Tewas

Enggran Eko Budianto - detikNews
Kamis, 31 Okt 2019 19:13 WIB
Kasat Lantas Polres Jombang AKP Rizky Fardian (Foto: Enggran Eko Budianto)
Jombang - Sat Reskrim Polres Jombang untuk sementara menyimpulkan wanita berjilbab merah muda tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Namun hasil penyelidikan Satuan Lalu Lintas berkata lain. Polisi sabuk putih itu tidak menemukan bekas kecelakaan pada sepeda angin yang dikendarai korban.

Kasat Lantas Polres Jombang AKP Rizky Fardian mengatakan, korban Sri Witnowati (43) tewas akibat luka robek pada kepala belakang sisi kanan. Namun penyebab luka robek tersebut sampai saat ini belum bisa dipastikan akibat pukulan benda tumpul atau benturan dengan jalan beraspal.

Pihaknya pun menyelidiki kemungkinan ibu dua anak asal Dusun Tejo Utara, Desa Tejo, Kecamatan Mojoagung, Jombang itu tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Hasilnya, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda bekas kecelakaan pada sepeda angin yang dikendarai korban. Sesaat sebelum tewas, korban mengendarai sepeda merek Phoenix warna silver-hitam.


Terlebih lagi luka yang dialami korban pada kepala belakang sisi kanan. Menurut Rizky, jika memang korban mengalami kecelakaan, seharusnya posisi jatuhnya ke belakang sehingga kepalanya membentur aspal. Agar korban jatuh dengan posisi tersebut, setidaknya harus ada kendaraan lain yang menabrak sepeda korban dari belakang.

"Kalau kecelakaan lalu lintas harus ada penyebabnya. Kalau tabrak lari, minimal sepedanya rusak. Ini kondisi sepedanya baik. Kemarin saya lihat di sepedanya tidak ada kerusakan," kata Rizky kepada wartawan di Mapolres Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Kamis (31/10/2019).

Tidak hanya itu, Rizky juga menganalisa kemungkinan korban terjatuh dari sepeda anginnya akibat disenggol kendaraan lain. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, sebelum tewas korban melintas di Jalan Raya Basuki Rahmat mengendarai sepeda angin.

Tak sendirian, korban dibantu dorong oleh seorang pria yang mengendarai sepeda motor Honda BeAT warna putih. Bisa saja sepeda angin korban oleng akibat bersenggolan dengan motor pria yang belum diketahui identitasnya itu. Namun, lagi-lagi kemungkinan itu dinilai tidak masuk akal jika dikaitkan dengan luka di kepala belakang korban.

"Kalau korban disenggol kendaraan lain, minimal kalau jatuh punya lecet-lecet di tangannya. Ini belum ditemukan luka lecet. Hanya luka di kepala saja. Selain itu, kalau disenggol kendaraan lain juga jatuhnya ke samping, bukan ke belakang," terangnya.

Oleh sebab itu, Rizky tak mau terburu-buru menyimpulkan penyebab tewasnya Sri. Bersama Sat Reskrim Polres Jombang, saat ini pihaknya memburu pria pengendara BeAT putih yang membantu mendorong sepeda angin korban sebelum tewas.


Menurut dia, pria tersebut menjadi saksi kunci yang tahu persis proses korban hingga tewas. Sayangnya, identitas pria itu maupun nopol motor BeAT putih belum diketahui.

"Saksi kunci masih kami cari. Upaya kami dengan mencari CCTV di jalur yang mungkin dilalui korban bersama pengendara BeAT putih. Kami lacak juga siapa orang di sekitar korban yang punya BeAT putih," tandasnya.

Sebelumnya Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Azi Pratas Guspitu membuat kesimpulan sementara hasil penyelidikan kasus tewasnya Sri. Dia menduga korban tewas akibat terjatuh dari sepeda angin. Luka di kepala korban akibat benturan dengan aspal saat terjatuh.

"Mungkin karena melaju dengan kecepatan tinggi karena sepeda anginnya didorong oleh pengedara BeAt putih, sepeda korban oleng lalu dia jatuh. Kalau korban dipukul oleh pria tersebut, saksi tak melihat pria itu membawa kayu atau alat lainnya. Logikanya kalau dia memukul korban, pasti langsung kabur," cetusnya saat dihubungi detikcom, Rabu (30/10).

Sri ditemukan tewas di tepi Jalan Raya Basuki Rahmat, Dusun Karangkletak, Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, Selasa (29/10) pagi. Istri Mochamad Rodi (46) ini tewas dengan luka di kepala belakang hingga mengucurkan banyak darah.

Saat ditemukan, korban masih memakai pakaian lengkap. Yaitu celana jeans biru tua, kaus dalam merah, jaket jumper warna biru, serta jilbab merah muda atau pink. Polisi juga menemukan ponsel dan sepeda angin milik korban di lokasi.


Sebelum tewas, sekitar pukul 03.00 WIB pada hari yang sama, Sri pamit kepada ibunya untuk menemui kekasihnya. Dia berangkat dari rumahnya mengendarai sepeda angin lantaran tidak bisa mengemudikan sepeda motor.

Sekitar pukul 03.30-04.00 WIB, dua pengguna jalan melihat korban melintas di Jalan Raya Basuki Rahmat mengendarai sepeda anginnya. Tak sendirian, korban bersama seorang pria yang mengendarai motor Honda BeAt putih. Pria itu membantu mendorong sepeda korban sehingga keduanya melaju beriringan.

Sejurus kemudian, saksi menemukan korban sudah tergelat di jalan dengan luka di kepala belakang. Pria pengendara BeAt putih sempat membantu mengangkat tubuh Sri ke tepi jalan. Kemudian pria ini kabur dengan dalih mencari bantuan ke temannya.
Halaman 2 dari 3
(iwd/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.