Namun hingga saat ini hujan baru turun di beberapa wilayah dengan intensitas kecil, sehingga masyarakat masih dilanda kekeringan. Hampir dua hari sekali mereka membeli air bersih, yang berarti menambah beban kebutuhan hidup sehari-hari.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jatim mendapat laporan dari warga Kecamatan Balongpanggang dan Cerme, Gresik. Mereka masih kesulitan mendapatkan air bersih. Warga membeli dari penjual curah air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sumber air bersih utama di waduk sudah kering.
ACT Jatim merespons laporan tersebut dengan mengirimkan humanity water tank. Kepala Program ACT Jatim Dipo Hadi bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Gresik menyalurkan air bersih pada Rabu (30/10) malam.
Dipo Hadi menyampaikan masyarakat masih sangat memerlukan pasokan air bersih karena kemarau panjang. "ACT terus berkomitmen menyalurkan bantuan air bersih selama musim kemarau ini mengingat banyaknya permintaan bantuan dari masyarakat," ujar Dipo.
Sementara itu, warga Desa Ngasin, Kecamatan Balongpanggang, Rozaq, mengucapkan terima kasih kepada ACT. "Alhamdulillah, terima kasih atas bantuan airnya. Semoga kemarau segera usai," ujar Rozaq.
Bantuan air bersih tersebut di salurkan ke empat desa di Kecamatan Balongpanggang dan Cerme. Desa Pucung dan Desa Ngasin di Balongpanggang serta Desa Gedangkulud dan Desa Sukoanyar di Cerme.
Komitmen ACT meluaskan jangkauan distribusi air bersih juga ditunjukkan dengan meluncurkan water truck serbaguna pada Rabu (30/10) di Cibarusah, Bekasi. Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan peluncuran armada water truck seri kedua ini ditujukan untuk meluaskan jangkauan pendistribusian air bersih untuk wilayah kekeringan dan krisis air.
"Water truck menjadi salah satu solusi yang dikeluarkan ACT untuk mengatasi kebutuhan air masyarakat, selain Sumur Wakaf yang telah dibangun di berbagai penjuru negeri," pungkas Ahyudin.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini