Tubuh perempuan warga Lingkungan Karangasem, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, itu telah diautopsi di RSUD Blambangan. Dokter forensik juga sudah menyimpulkan penyebab kematian Suwati.
"Ada luka memar pada daerah kepala kiri belakang. Setelah kami lakukan pemeriksaan dalam atau autopsi, ada perdarahan di dalam otak," kata dokter forensik RSUD Blambangan dr Sholahudin kepada detikcom, Rabu (30/10/2019).
Sholahudin menambahkan perdarahan di dalam otak ini diakibatkan adanya trauma akibat benda tumpul. Sholahudin menegaskan perdarahan inilah yang menjadi penyebab kematian korban. Mengenai benda tumpul yang dimaksud, menurutnya, harus dilakukan cross-check dengan hasil olah TKP.
Selain perdarahan di otak, dari hasil pemeriksaan luar juga ditemukan adanya luka bakar yang bersifat termis. Luka bakar termis ini, menurutnya, bukan berasal dari api. Dia mencontohkan penyebab luka bakar termis adalah air panas. Luka bakar ini terjadi hampir di sekujur tubuh korban.
Saat ditemukan, korban diperkirakan sudah meninggal cukup lama. Sebab, pada tubuhnya sudah mulai muncul lebam mayat dan kondisi mayat sudah mulai membengkak.
"Kalau melihat kondisinya, kira-kira sudah (meninggal) satu atau dua hari sebelumnya," tandas Sholahudin.
Apakah Suwati dibunuh? Polisi masih melakukan penyelidikan. Kapolsek Glagah AKP Imron mengatakan pihaknya masih mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan para saksi.
"Kami masih belum menyimpulkan ini kasus pembunuhan atau tidak. Masih kami lidik," kata Imron.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini