Pertemuan untuk menyelesaikan persoalan digelar di Polres Malang Kota. Tokoh agama asal Sumbawa ikut dihadirkan, termasuk beberapa pemuda asal Sumbawa sebagai saksi dan satu pemuda yang diamankan dari lokasi kejadian.
Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander menyatakan, pertemuan antar kedua kelompok sebagai langkah problem solfing atau penyelesaian dengan mengetahui akar persoalan.
Berdasarkan keterangan dari mahasiswa atau kelompok yang bertikai, terungkap bahwa mereka sebelumnya bertemu di sebuah pertandingan sepakbola yang memperebutkan Piala Tali Persaudaraan.
Berawal dari pertandingan itulah, muncul ketersinggungan, yang kemudian berujung pertikaian dengan saling lempar batu di lokasi kejadian.
"Terjadi kesalahpahaman yang berawal dari pertandingan sepakbola. Kedua kelompok pemuda ini, sama-sama berasal dari Sumbawa. Ada ketersinggungan yang kemudian memicu saling lempar batu, hingga mengenai warga setempat," ungkap Dony, Rabu (30/10/2019) dini hari.
Kapolres mengaku, langkah penyelesaian masalah dengan mempertemukan kedua kelompok, bertujuan agar persoalan tak berlarut panjang.
Di sisi lain, sudah merupakah tugas kepolisian merespon dan hadir ditengah masyarakat ketika timbul suatu persoalan.
"Tujuan dari penyelesaian masalah (problem solfing) ini adalah untuk memberikan solusi bagi masyarakat atas persoalan yang terjadi. Dan sebagai wujud bahwa kepolisian hadir di tengah masyarakat jika terjadi sebuah persoalan," beber Dony.
Dony mengungkapkan, jika pihaknya mendukung penuh kegiatan yang digelar oleh penyelenggara pertandingan sepakbola.
"Meski bersifat positif. Kegiatan harus sesuai prosedur, mendapatkan izin agar kepolisian bisa memberikan pengamanan. Untuk sementara jadwal pertandingan sepakbola dihentikan," tegas Dony.
Polres Malang Kota turut meminta keterangan para saksi, untuk mengungkap kronologis kejadian yang sebenarnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini