.webp)
Kapolsek Jombang AKP Willono mengatakan Sri pergi dari rumahnya di Dusun Tejo Utara, Desa Tejo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
Dia sempat berpamitan kepada ibunya, Yatminah. Korban berangkat dari rumahnya seorang diri mengendarai sepeda angin Phoenix warna silver-hitam. Ibu dua anak ini tidak bisa mengendarai sepeda motor.
"Pamitan ketemu temannya. Sudah dilarang keluarganya, tapi korban tetap berangkat," kata Willono kepada wartawan di Mapolsek Jombang, Jalan Wisnu Wardhana, Selasa (29/10/2019).
Sekitar pukul 03.30-04.00 WIB, lanjut Willono, ada dua saksi yang melihat Sri melintas di Jalan Raya Basuki Rahmat, Dusun Karangkletak, Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang. Kedua saksi saat itu melintas di lokasi dengan berboncengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio.
"Saksi melihat korban mengendarai sepeda angin dibantu didorong seseorang pria pengendara Beat warna putih dengan dipegangi sadelnya," terangnya.
Sejurus kemudian, kata Willono, kedua saksi menemukan korban tergeletak di jalan dengan luka parah di kepala belakang. Biker yang bersama Sri sempat membantu mengangkat tubuh korban ke tepi jalan. Sayangnya, sampai saat ini belum diketahui identitas pria tersebut maupun nopol sepeda motor yang dikendarainya.
"Pengendara Beat putih sempat membantu meminggirkan tubuh korban, lalu pamitan ke saksi mau memanggil temannya untuk ikut membantu. Setelah itu dia tak kembali," tandasnya.
Saat ditemukan, Sri masih memakai pakaian lengkap, yakni celana jins biru tua, kaus dalam merah, jumper warna biru, serta jilbab merah muda atau pink. Sepasang sandal jepit perempuan warna hitam juga ditemukan di lokasi yang sama.
Polisi juga menemukan ponsel dan sepeda angin milik korban di lokasi. Korban tewas dengan luka di bagian belakang kepala.
Halaman 2 dari 2
