Di Hari Sumpah Pemuda, Risma Sebut Teknologi Ibarat Dua Mata Pisau

Di Hari Sumpah Pemuda, Risma Sebut Teknologi Ibarat Dua Mata Pisau

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Senin, 28 Okt 2019 11:24 WIB
Upacara Hari Sumpah Pemuda di Balai Kota Surabaya/Foto: Deny Prastyo Utomo
Surabaya - Pemkot Surabaya menggelar Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91. Upacara di halaman Balai Kota Surabaya dihadiri seluruh ASN Pemkot dan Forkopimda Surabaya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membacakan tema Indonesia Maju. Ia menyampaikan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Sumpah Pemuda pada tahun 1928, bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa," kata Risma, Senin (28/10/2019).


Terkait pesatnya perkembangan teknologi, Risma meminta generasi muda untuk pandai-pandai menyaring informasi yang beredar. Menurutnya, perkembangan teknologi ibarat dua mata pisau. Di satu sisi memberikan kecepatan informasi yang memungkinkan untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan serta daya saing.

"Perkembangan ini memberi dampak negatif. Informasi yang bersifat destruktif seperti pornografi, narkoba, pergaulan bebas, radikalisme dan terorisme masuk dengan mudah, apabila pemuda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan dan responsif dalam berbangsa dan bernegara," lanjut Risma.

Risma juga mengingatkan pemuda untuk memiliki karakter beriman dan bertakwa. Kemudian berintegritas, jujur, disiplin dan kerja keras.

Selain itu, pemuda juga harus memiliki kapasitas intelektual, jiwa kepemimpinan, kewirausahaan dan kepeloporan yang mumpuni. Semua itu agar pemuda Indonesia mampu berperan aktif di tingkat internasional.

"Tema bersatu kita maju, sesungguhnya diperuntukkan untuk kita seluruh elemen bangsa. Tapi bagi pemuda itu menjadi keharusan karena di tangan mereka Indonesia bisa lebih maju," imbuh Risma.

Risma menyampaikan, di berbagai belahan dunia telah lahir generasi muda yang memiliki pola pikir serba cepat, instan dan cenderung individual.


"Canggihnya teknologi dan mudahnya akses terhadap sosial media telah menjelma menjadi tempat interaksi anak-anak muda lintas negara, budaya dan agama secara real time selama 24 jam," paparnya.

Lebih lanjut Risma menjelaskan, pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari sikap primordial kultural dan sara menuju persatuan dan kesatuan bangsa. Maka tugas pemuda saat ini yakni membuka pandangan keluar batas-batas tembok demi menyongsong masa depan yang lebih baik.

"Semangat pemuda dalam menatap dan ikut membangun dunia harus terus menjadi obor penyemangat bagi pengabdian pemuda Indonesia dalam ikut serta berpartisipasi mengangkat bangsa dan tanah air di kancah dunia," pungkas Risma.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.