Para pelajar datang ke sekolah dengan memakai baju adat. Mereka antusias mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda. Mereka bisa sekolah lagi karena sudah melakukan pengobatan dan mereka dinyatakan negatif mengidap difteri.
"Alhamdulillah, semua siswa, guru dan karyawan hari ini masuk semua," ungkap Kepala Sekolah MIN 1 Malang Suyanto kepada detikcom saat dikonfirmasi, Senin (28/10/2019).
"Para pelajar, guru, dan karyawan sudah tidak lagi mengenakan masker hari ini. Ini sebagai penanda juga bahwa tidak ada difteri di MIN 1 Malang," sambungnya.
Suyanto mengungkapkan, kegiatan pada hari ini diisi dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Sekaligus menyambut datangnya bulan bahasa dan Sumpah Pemuda.
"Acara utama hari ini peringatan Hari Sumpah Pemuda, para pelajar mengenakan baju adat, sekaligus menyambut bulan bahasa," beber Suyanto.
Pihaknya menegaskan, hasil pemeriksaan terakhir dinyatakan bahwa para pelajar negatif terserang difteri.
"Alhamdulillah semuanya negatif, pengobatan untuk mematikan kuman atau bakteri yang ditemukan sebelumnya, telah berhasil dilakukan," tegasnya.
Suyanto menambahkan, hari ini sepenuhnya akan diisi dengan kegiatan di luar kelas. Berbagai lomba peringatan Sumpah Pemuda dan bulan bahasa akan digelar sebagai pengganti proses belajar mengajar.
"Nanti juga akan diisi lomba-lomba. Tidak ada jam belajar mengajar di kelas hari ini," pungkasnya.
Sebelumnya, 212 pelajar MIN 1 Malang dinyatakan carrier atau membawa bakteri penyebab difteri. Pihak sekolah kemudian meliburkan seluruh pelajar sejak 23 Oktober 2019 lalu.
Selain para pelajar, 15 guru dan karyawan juga ditemukan membawa bakteri yang sama. Pengobatan dengan memberi obat propilaksi kemudian dilakukan.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini