Kebakaran di Pegunungan Ijen Terbesar dalam Satu Dasawarsa Terakhir

Kebakaran di Pegunungan Ijen Terbesar dalam Satu Dasawarsa Terakhir

Ardian Fanani - detikNews
Jumat, 25 Okt 2019 16:11 WIB
Kebakaran di Pegunungan Ijen/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - BPBD Banyuwangi mencatat, kebakaran hutan di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen kali ini merupakan yang terbesar dalam satu dasawarsa terakhir. Hari tanpa hujan yang panjang menyebabkan 'evergreen' akan menjadi tanaman kering dan mudah terbakar.

Evergreen merupakan hutan sepanjang tahun yang merupakan salah satu fenomena alam. Di mana, di dalam area tersebut memiliki vegetasi hutan yang cukup lengkap. Seperti savanna, hutan musim, juga hutan sepanjang tahun. Semua itu ada di kawasan Cagar Alam TWA Kawah Ijen.


"Jika Evergreen ini basah, maka akan mengurangi dan menghambat terjadinya kebakaran. Namun ketika di TWA Ijen ini terjadi hari tanpa hujan yang sangat panjang, maka Evergreen akan menjadi kering dan mudah terbakar. Demikian pula yang terjadi di Gunung Rante dan Merapi Ungup-ungup," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharram kepada wartawan, Jumat (25/10/2019).

Eka menjelaskan, hari tanpa hujan di area TWA Kawah Ijen sudah memasuki tahap ekstrem karena berlangsung lebih dari 60 hari. Bahkan dari hasil koordinasi pihaknya dengan BMKG, hujan di lereng Ijen ini diperkirakan akan terjadi pada November dasarian 3. Dasarian merupakan satuan waktu meteorologi, yang lamanya sepuluh hari.

"Berarti hujan baru akan turun pada akhir November atau awal Desember 2019 dan itu menandakan musim kemarau masih cukup panjang," tambahnya.

Kebakaran hutan di TWA Kawah Ijen sampai ke area Gunung Merapi Ungup Ungup. Eka menyampaikan, area setempat merupakan kawasan hutan konservasi dan vegetasi. Di dalamnya banyak terdapat semak dan tanaman yang lebat.

Sehingga jika terjadi kemarau panjang maka seluruhnya akan mengering dan itu menjadi bahan bakar dalam kebakaran. Namun yang dikhawatirkan Eka, di Merapi Ungup-ungup terdapat tanaman dan semak-semak yang lebih padat, sehingga kebakaran akan cepat meluas jika kondisinya kering.


"Makanya kita membutuhkan water bombing. Agar kebakaran tak meluas di daerah penduduk atau perkebunan," tambahnya.

Sementara dari pantauan BKSDA, kebakaran di TWA Kawah Ijen terus meluas hingga ke jalur pendakian menuju puncak mencapai hampir 1.000 hektare. Angin kencang atau badai di TWA Kawah Ijen juga yang pertama terjadi sejak tiga tahun lalu.

Pemkab Banyuwangi juga sudah mengirimkan surat ke BNPB meminta bantuan diturunkannya pesawat water bombing untuk menyiram air dari udara di area TWA Kawah Ijen dan Gunung Ranti. Hal ini sebagai bentuk antisipasi, supaya api tidak terus meluas. Pasalnya, saat ini api sudah mulai merembet ke kawasan Merapi Ungup-ungup dan perkebunan pasewaran, Kecamatan Kalipuro.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.