Salah satu tersangka M Imron yang ditangkap mengaku meski tidak ikut punya masalah dengan korban. Namun mereka ikut membantu menculik dan membunuh karena diajak Bambang.
"Saya dimintai tolong sama Bambang. Karena teman saya kerja di CIMB Niaga," beber M Imron saat jumpa pers di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (22/10/2019).
Dalam pengakuannya juga, Imron menyatakan bahwa dirinya lah yang mengusulkan Bambang agar korban dibuang ke daerah Cangar, Batu. Usai membantu melakukan aksi keji itu, Ia diketahui sempat melarikan diri ke Gamping, Sleman, Jogjakarta.
Di sana, M Imron ditampung oleh seorang temannya. Ia bahkan akan memulai hidup baru dengan bekerja di sebuah rumah makan. Apes, pada hari pertama kerja tepatnya pada Sabtu (19/10) sore ia ditangkap oleh polisi.
"Saya lari ke Jogja karena takut. Saya ikut teman bantu jualan makanan di rumah makan," tutur M Imron.
Senada dengan Imron, ia mengatakan ikut membantu menculik dan membunuh korban juga atas dasar diajak.
Salah seorang tersangka lainnya Rizaldy mengungkapkan, usai membuang korban di Cangar, seluruh tersangka sempat berkumpul bersama di sebuah pujasera di Bratang. Di sana ia membagikan uang hasil menjarah milik korban sebesar Rp 900 ribu.
"Saya yang membagikan uang rampasan korban. Disuruh Bambang. Saya bagi Rp 200 ribu untuk 4 orang dan Rp 100 ribu ke Bambang untuk beli bensin," beber Rizaldy.
Selain menjarah uang, Rizaldy juga mengambil ponsel milik korban. Ponsel tersebut rencananya akan dijual dan lagi-lagi hal itu merupakan perintah tersangka Bambang.
"Saya juga yang ngambil handphone di tasnya. Disuruh dijual," ungkapnya.
Kedua tersangka tersebut mengaku menyesali karena telah menculik dan membunuh Bangkit. "Saya menyesal karena sudah kehilangan keluarga," tandas Rizaldy.
Simak juga video "Buron 7 Bulan, Pelaku Pembunuhan di Pangkalpinang Ditangkap" :
(iwd/iwd)











































