"Sampai malam ini kami melakukan evakuasi warga Sumberbrantas ke desa lain. Ini karena wilayah Sumberbrantas lumpuh, akibat angin kencang," ungkap Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu Achmad Choirur Rochim kepada detikcom, Minggu (20/10/2019), petang.
Rochim mengaku, warga dievakuasi ke sejumlah wilayah desa yang tidak terkena dampak angin kencang serta asap kebakaran Gunung Arjuno.
"Kami evakuasi ke beberapa desa dan kantor Kecamatan Bumiaji. Wilayah terparah adalah Desa Sumberbrantas," ungkapnya.
Ia menambahkan tercatat setidaknya ada 550 jiwa sudah dievakuasi hingga malam ini.
"Ini masih berjalan, nanti kita akan men-share lagi berapa jumlah warga yang telah dievakuasi. Karena dampak angin kencang yang terjadi," tegasnya.
Rochim menyebut bencana angin kencang sudah terjadi sejak Minggu dini hari. Kondisi itu semakin parah pada esok harinya. Angin kencang membawa serta material debu dan memporak-porandakan sejumlah pohon, jaringan kabel listrik, dan bangunan semi permanen di Desa Sumberbrantas.
"Sampai sekarang, angin masih berhembus kencang di wilayah Desa Sumberbrantas, wilayah desa lumpuh. Jaringan listrik padam, sehingga mengganggu jaringan komunikasi," tegas Rochim.
Pihaknya mengaku, warga dievakuasi menuju desa teraman. Sebagian besar dibawa ke Balai Desa Punten di Kecamatan Bumiaji, sampai kondisi wilayah mereka aman.
Dapur umum rencana didirikan untuk membantu ratusan warga yang mengungsi. Selain pendirian pos kesehatan guna memeriksa kondisi kesehatan warga.
"Kebanyakan alami gangguan pernafasan, karena bencana angin kencang yang membawa serta debu," pungkas Rochim. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini