"Jadi pada Selasa 15 Oktober kemarin, korban datang ke Surabaya untuk mengikuti kegiatan Suzuki tempatnya bekerja selama ini. Setelah itu, tidak kembali pulang dan dilaporkan ke Polrestabes Surabaya oleh istrinya," ujar Kapolres Batu AKBP Harviadhi Agung Prathama kepada detikcom, Kamis (17/10/2019).
Informasi yang dihimpun detikcom, korban bekerja di sebuah diler motor Suzuki di wilayah Malang. Polres Batu sendiri tidak menyebut secara detil keberadaan diler tempat korban bekerja.
Harvi mengaku pihaknya hanya menangani kasus penemuan jenazah korban hingga sampai berhasil mengungkap identitasnya.
"Jadi kami hanya menangani awal penemuan jenazah, mengidentifikasinya. Yang kemudian cocok dengan ciri-ciri orang yang dilaporkan hilang ke Polrestabes Surabaya. Istrinya yang hamil 7 bulan, kemudian kami datangkan dan memang mengenali ciri-ciri jenazah yang merupakan suaminya itu," beber Harvi.
Dengan begitu, lanjut Harvi, Polres Batu tidak turut menangani dugaan Bangkit korban pembunuhan atau penculikan.
Meskipun tanda-tanda dugaan kekerasan ditemukan saat dilakukan olah TKP di lokasi penemuan jenazah di Sungai Watu Ondo, Dusun Cangar, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, kemarin sore.
"Untuk dugaan tindak kekerasan terhadap korban, ditangani Polrestabes Surabaya. Kami hanya mengungkap identitas korban dari hasil identifikasi jenazah dan ciri-ciri yang dikenali oleh istri korban saat datang ke RS Hasta Brata, Kota Batu," tegas Harviadi. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini