Ngerem Dadakan Hindari Anak Sekolah Nyeberang, 2 Mobil PMK Tabrakan

Surabaya - Dua mobil Pemadam Kebakaran Pemkot Surabaya terlibat kecelakaan di Jalan Merr, Medokan Semampir. Seorang pengemudi sempat terjepit setelah menabrak mobil Damkar yang ada di depannya.

Seperti data yang dihimpun detikcom, kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.11 WIB. Saat itu dua unit mobil Damkar berukuran 5.000 dan 3.000 liter melintas di Jalan Merr.

Mobil Damkar berkapasitas 5.000 liter itu melakukan pengereman mendadak, hingga air dalam tangki tercecer di Jalan. Kemudian mobil damkar berkapasitas 3.000 liter yang berada di belakangnya tidak kuasa melakukan pengereman karena jalan licin terkena ceceran air. Kecelakaan pun tidak bisa dihindarkan.

Baca juga: Rem Blong, Truk Trailer Terguling di Tol Wiyoto Wiyono

Kadis Damkar Kota Surabaya Dedi Irianto mengatakan, dua mobil tersebut hendak membantu melakukan pemadaman di Pasar Pahing.

"Sesuai dengan prosedur, sirine sudah dibunyikan, waktu di depan SMPN 52 itu, pas bubaran sekolah ada segerombolan anak membunyikan PTC mau menyeberang. Kemudian melakukan pengereman mendadak yang di depan, kemudian airnya tumpah," kata Dedi saat dihubungi detikcom, Kamis (17/10/2019).

"Kemudian yang belakang melakukan pengereman mendadak, karena licin kemudian menabrak mobil yang di depannya," imbuhnya.

Akibat kejadian tersebut, pengemudi mobil Damkar berkapasitas 3.000 liter sempat terjepit. Namun korban berhasil dievakuasi.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Tadi drivernya kakinya sempat terjepit, tapi sudah dievakuasi, secara fisik tidak ada yang fatal. Namun kita tetap dibawa ke rumah sakit, barangkali ada yang patah atau apa," terang Dedi.

Baca juga: Identitas 2 Pria Tewas Terbakar yang Kecelakaan di Madiun Terungkap

Dedi menegaskan, pengemudi PMK sudah sesuai SOP. Namun karena ada anak-anak sekolah yang hendak menyeberang, maka dilakukan pengereman.

"Tidak hanya anak di SMPN 52 tapi semuanya. Dekat jalan raya jika ada sirine harus diprioritaskan dan tidak menyeberang dan edukasi bisa dilakukan oleh sekolah masing-masing," pungkas Dedi. (sun/bdh)