Massa yang menggelar istigasah merupakan anggota Banser dan Ansor. Istigasah digelar di Jalan Arjuno yang sempat ditutup tepat di depan Pengadilan Negeri Surabaya.
Mereka menggelar istigasah dengan khidmat di bawah pengawalan polisi bersurban. Mereka dari pihak NU yang merasa keberatan dengan video hina NU yang dibuat Gus Nur.
Bendahara Ansor Jatim Badrud Tamam mengatakan, kedatangan mereka ialah untuk bermunajat dan mendoakan majelis hakim. Harapannya, majelis hakim jeli dalam memberikan putusan terhadap Gus Nur.
"Alhamdulillah sidang ditunda pada tanggal 24 mendatang. Kami tetap menunggu. Kita tetap menghormati proses hukum di Pengadilan Negeri Surabaya," kata pria yang akrab dipanggil Gus Tamam kepada wartawan di PN Surabaya, Kamis (17/10/2019).
Karena sidang ditunda, ia meminta ratusan Banser dan Ansor untuk membubarkan diri. "Yang berada di jalan dari berbagai daerah kita minta untuk kembali. Karena kita mendengar bersama sidang ditunda," lanjut Tamam.
![]() |
Sedangkan tak jauh dari PN Surabaya, tepatnya di Jalan Anjasmoro, para pendukung Gus Nur yang datang sempat menggelar orasi dan doa bersama. Mereka membawa sejumlah poster yang juga mendapat pengawalan dari polisi bersurban.
Kedua kubu membubarkan diri setelah adanya pengumuman penundaan persidangan. Jalan Arjuno pun kembali dibuka.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini