Informasi tersebut disampaikan Kabag Humas Dan Protokol Pemkab Lamongan Agus Hendrawan. Ia menjelaskan, waduk yang masih menyisakan air yakni Waduk Gondang di Kecamatan Sugio. Waduk tersebut bersisa 1.150.753 meter kubik air dari kapasitas maksimal 19.909.752 meter kubik.
"Waduk lainnya yang masih menyisakan air adalah Waduk Jajong di Kecamatan Laren. Di waduk ini hanya tersisa 100 ribu meter kubik dari kapasitas maksimal 951.600 meter kubik," kata Agus, Kamis (12/10/2019).
Waduk lain yang juga mengalami penurunan volume air, lanjut Agus, adalah Waduk Prijetan di Kecamatan Kedungpring. Dari kapasitas maksimal 5.644.752 meter kubik kini tinggal tersisa 116.973 meter kubik.
"Sebagai upaya untuk menjaga tandon-tandon air sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian, tahun ini Pemkab Lamongan melakukan pengerukan di 41 embung dan 8 sungai dengan total anggaran Rp 5,6 miliar," terang Agus.
Pengerukan embung dan sungai ini, kata Agus, dilakukan karena puluhan embung dan sungai ini sudah mengalami pendangkalan. Sehingga jika tidak dilakukan normalisasi, dikhawatirkan tidak mampu lagi menampung air saat musim hujan. Yang bisa menyebabkan banjir.
"Dari Rp 5,6 miliar ini sebagian besar yaitu Rp 4,6 miliar untuk pengerukan embung. Sisanya untuk pengerukan sungai," paparnya.
Agus memaparkan, embung desa yang dikeruk di antaranya Embung Tlogoanyar Lamongan, Embung Desa Kedungsoko dan Embung Desa Tunggunjagir Kecamatan Mantup, serta Embung Desa Datinawong Kecamatan Babat.
Sedangkan di Kecamatan Tikung ada tujuh embung yang akan dikeruk. Yakni Embung Banaran, Embung Langkir, Embung Takeran, Embung Kemendung, Embung Leboyo dan Embung Pilanggot serta Embung Mojoranu. Untuk wilayah Utara ada Embung Desa Tunggul Kecamatan Paciran, dan Telaga Dusun Sekaran.
Sementara, untuk sungai yang dikeruk meliputi sungai Kalipatih, Balongputih, Platukan dan Kawistolegi, Sumosari, serta Mertani di Kecamatan Karanggeneng. Kemudian untuk Kecamatan Kalitengah meliputi Sungai Mungli dan tunjungmekar.
"Dengan pengerukan ini diharapkan dapat menampung air saat musim hujan. Sehingga bisa dimanfaatkan sebagai irigasi untuk pertanian," imbuh Agus.
Halaman 2 dari 2