"Sekarang hutan Gunung Ringgit sudah habis, baru mau ada water bombing. Seharusnya dari kemarin-kemarin saat api besar. Sekarang sudah nggak ada api," kata Nuroso Adi, Warga Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Rabu (16/10/2019).
Adi mengatakan, saat terjadi kebakaran di Gunung Ringgit, Jumat (11/10), warga Desa Jatiarjo dan Dayurejo Kecamatan Prigen spontan naik melakukan pemadaman. Pemadaman dilakukan dengan cara manual yakni memukul-mukul api dengan kayu.
Namun karena kondisi hutan kering dan angin yang kencang, warga kewalahan. Apalagi medan di lereng Ringgit sangat sulit. Kebakaran berada di lereng curam dengan kemiringan hingga 60 derajat. Di lokasi ini juga banyak jurang dan lembah.
Banyaknya titik api di area yang tak terjangkau membuat kebakaran semakin membesar dan merambat ke segala arah. Kebakaran di lokasi-lokasi yang tak bisa dijangkau akhirnya dibiarkan.
"Warga sudah berusaha sekuat tenaga tapi tak mampu. Kebakaran kemarin itu memang sangat besar," terang pria yang juga Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Desa Jatiarjo ini.
Adi mengatakan, selama 3 hari pertama kebakaran berlangsung, hanya warga yang berjibaku memadamkan api. Petugas gabungan tak terlihat di lokasi. Hingga akhirnya hutan Ringgit terutama di lereng timur habis.
"Pemadaman beberapa hari itu hanya warga saja dan ada relawan. Tak ada instansi lain. Andai saja heli water bombing lebih cepat datang, Ringgit nggak akan habis," tandasnya.
Selain itu, Adi juga menyayangkan tak ada suplai logistik saat pemadaman. Banyak warga yang membawa bekal sendiri dari rumah dan juga dikirim pemerintah desa setempat.
"Kalau logistik, di lereng Ringgit ini selama kebakaran 3 hari yang kemarin sampai habis itu, nggak ada logistik sama sekali. Mungkin ada, mungkin sampai di pos jaga Tretes, nggak sampai sini, mungkin jauh. Seharusnya langsung dibawa ke sini," terangnya.
"Tapi sebetulnya bukan masalah logistik yang kami harapkan. Yang kami butuhkan itu tanggapnya dinas dan instansi terkait untuk membantu, cepat datang bantuan tenaga. Terutama water bombing ini, kalau saja lebih cepat nggak sampai habis ini Ringgit," pungkasnya.
Saat ini kawasan Gunung Arjuno-Welirang diselimuti awan tebal dan sudah tak terlihat titik api. Warga berharap segara turun hujan lebat dan sisa-sisa kebakaran benar-benar padam.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini