Daerah terbanyak yang mengalami kekeringan ada di Kecamatan Tegalsiwalan dengan jumlah 5 desa dan 18 dusun. Salah satunya terjadi di Desa Sumberkare, Kecamatan Wonomerto, Probolinggo.
Untuk dapat memperoleh air bersih, warga harus menguras keringat mengambil air ke desa tetangga menggunakan jerigen. Polresta Probolinggo kembali melakukan dropping air bersih ke desa tersebut.
Ramdan, salah satu warga mengatakan, setiap musim kemarau desanya kerap mengalami krisis air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air setiap harinya, warga harus banting tulang mengambilnya di desa sebelah.
"Setiap musim kemarau nasibnya selalu begini. Mau gimana lagi. Jadi warga harus mengambil air setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup," kata Ramdan saat dikonfirmasi, Rabu (16/10/2019)
Realita yang sering melanda warga membuat pihak kepolisian Polresta Probolinggo turun ke lapangan. Mereka memberikan dropping air bersih menggunakan water canon berkapasitas 4 ribu liter air.
"Dropping air itu menggunakan water canon untuk memudahkan masyarakat mendapatkan air bersih. Air yang disalurkan langsung diperuntukkan pada masyarakat setempat," kata Kapolresta Probolinggo, AKBP Ambaryadi Wijaya.
Sehingga, lanjut dia, warga tak lagi perlu susah payah ambil air ke desa tetangga. Bahkan, air yang disajikan itu cukup untuk persediaan masing-masing rumah tangga beberapa hari ke depan.
"Selanjutnya akan kami lakukan dropping air kembali ke daerah yang krisis air," pungkasnya.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi mengatakan ada 6 kecamatan berisiko kekeringan dan sulit mencari air bersih.
"Ada 6 kecamatan yang berisiko kekeringan, namun yang saat ini ada 7 Kecamatan yang kering sekali, dan warganya kekurangan air bersih" jelas Anggit. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini