Dai Milenial Trenggalek Jadi Ujung Tombak Tangkal Paham Radikal

Dai Milenial Trenggalek Jadi Ujung Tombak Tangkal Paham Radikal

Adhar Muttaqin - detikNews
Selasa, 15 Okt 2019 19:41 WIB
Acara Upaya Dai Milenial dalam Menanggal Paham Radikal (Adhar Muttaqin/detikcom)
Trenggalek - MUI dan Polres Trenggalek menggerakkan para dai muda sebagai ujung tombak untuk menangkal paham radikal. Paham ini dinilai tengah menyasar kalangan milenial.

Sekretaris Umum MUI Trenggalek Jamaluddin Malik mengatakan para dai muda dinilai sebagai sosok yang tepat untuk mereduksi paham radikal. Sebab, selain memiliki ilmu agama yang cukup, para dai muda lebih bisa diterima oleh remaja yang sebaya.

"Selain itu, para dai muda ini juga lebih akrab dengan teknologi, terutama media sosial dan sejenisnya. Kalau dai yang sudah senior mungkin sudah sulit mengikuti perkembangan teknologi," kata Jamaluddin Malik, Selasa (15/10/2019).


Dalam penggalangan dai milenial tersebut, MUI dan kepolisian juga melakukan sejumlah pelatihan dan pendalaman terkait berbagai metode untuk mendeteksi adanya paham radikalisme di dunia maya maupun nyata.

"Seperti kali ini kami lakukan FGD (focus group discussion) yang diikuti oleh dai muda dari berbagai organisasi, seperti Muhammadiyah, NU, dan beberapa yang lain. Kami mendatangkan narasumber dari kepolisian dan Surabaya," ujarnya.

Menurutnya, pola penyebaran paham radikal saat ini cukup marak, terutama melalui media sosial sehingga, apabila tidak ada benteng yang kuat di kalangan remaja Islam, sangat rentan disusupi oleh pemahaman radikal.

"Anak-anak muda ini saat ini memang banyak yang lebih dekat dengan media sosial dibanding dengan menyerap ilmu keagamaan langsung ke lembaga pendidikan. Ketika ada paham radikal yang tidak diketahui sanad (asal-usul)-nya, sangat rentan terpengaruh," imbuhnya.


Pihaknya berharap para dai milenial mampu memberikan peran yang maksimal untuk menekan adanya paham yang radikal melalui dunia nyata maupun maya. Sementara itu, Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan keberadaan dai muda dinilai akan cukup membantu tugas-tugas kepolisian maupun pemerintah dalam memerangi radikalisme.

"Mereka ini bisa menyosialisasikan kepada anak-anak muda secara tepat dengan pendekatan dari sisi keagamaan. Mereka adalah ujung tombak," kata Calvijn.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.