Kasubdit Gakkum Satgas Antimafia Bola Wilayah Jawa Timur AKBP Leonard Sinambela mengatakan pihaknya terus berupaya mencari data-data kasus dugaan pengaturan skor ini.
"Kami masih pelajari rekaman videonya. Terus soal hasilnya kami di sana juga sudah wawancara sama pihak Madura, dan masih kami dalami. Tentunya kami mempelajari juga minta support dari pengamat sepakbola," kata Leo kepada detikcom di Surabaya, Selasa (15/10/2019).
Pria yang juga menjabat Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim ini menambahkan langkah ini diambil untuk menyikapi informasi yang beredar di media sosial terkait tuduhan kecurangan wasit. Selain itu, beredarnya akun Instagram mengatasnamakan wasit pertandingan yang meminta maaf kepada publik turut menambah gaduh suasana.
Tak hanya itu, Leo menegaskan akun tersebut bukan asli milik wasit, melainkan buatan sejumlah oknum yang ingin memperkeruh suasana. Untuk itu, Leo meminta masyarakat mempercayakan kasus dugaan kecurangan tersebut ke polisi.
"Berangkat dari situ, Satgas Antimafia Bola Jatim melakukan upaya penyelidikan mengecek kebenaran keputusan wasit itu. Hal ini juga muncul di beberapa Instagram seusai pertandingan mengatasnamakan wasit," imbuhnya.
Selain itu, saat ini pihak Satgas Antimafia Bola masih melakukan pengkajian dari beberapa temuan video. Mereka mengkaji bersama pengamat bola dan wasit senior.
"Kami minta masukan dari wasit senior, klarifikasi, wawancara. Mengingat memperhatikan apakah ada kecenderungan wasit di pertandingan itu. Kami juga bahas dengan Komdis. Kami lakukan upaya klarifikasi," ujar Leo.
Sedangkan saat ditanya terkait kesaksian suporter, Leo menyebut pihaknya telah memperoleh keterangan dari kedua belah pihak. Bahkan pihaknya telah melakukan klarifikasi langsung ke pihak Persib Bandung selaku tim tamu.
"Itu tentu, kami temui kelompok suporter, K-Conk Mania. Kami minta masukan dari pendukung, suporter. Ada juga dari Persib yang di Surabaya," pungkasnya.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini