Harga Telur Merosot, Peternak di Lamongan Tunda Peremajaan

Harga Telur Merosot, Peternak di Lamongan Tunda Peremajaan

Eko Sudjarwo - detikNews
Selasa, 15 Okt 2019 09:08 WIB
Peternak ayam petelur di Lamongan (Eko Sudjarwo/detikcom)
Lamongan - Harga telur ayam yang merosot tajam dalam beberapa pekan terakhir membuat peternak ayam petelur di Lamongan kelimpungan. Saat ini harga telur di Lamongan Rp 16 ribu per kilogram, jauh di bawah harga normal Rp 19-20 ribu/kg.

Turunnya harga telur ini diakui oleh Sidi Amat, seorang peternak ayam petelur di Desa Baturono, Kecamatan Sukodadi. Sidi mengaku harga telur di kalangan peternak turun drastis hingga menyentuh angka Rp 16 ribu/kg, jauh dari harga normal Rp19-20 ribu/kg.

"Sebelumnya itu sekitar Rp 19 ribu, kemudian terus turun sampai sekarang," kata Sidi Amat kepada wartawan, Selasa (15/10/2019).


Penurunan harga telur ini, kata Sidi, terjadi dalam satu bulan terakhir. Penurunan harga ini, aku Sidi, tidak secara drastis, tapi secara bertahap. Harga pertama, kata Sidi, adalah Rp 18 ribu, kemudian turun menjadi Rp 17 ribu, dan sekarang Rp 16 ribu hingga Rp 16.500/kg. Menurut Sidi, merosotnya harga telur ayam tersebut membuat para peternak ayam petelur seperti dirinya mengalami kerugian yang cukup besar.

"Per hari biasanya dapat 135 kilo dengan harganya Rp 19 ribu saya dapat uang Rp 2.565.000. Tapi sekarang hanya dapat Rp 2.160.000. Merosot Rp 405 ribu dalam satu hari," rincinya.

Hal yang sama diakui oleh Fahrudin, peternak ayam dari Kecamatan Mantup. Fahrudin mengaku tidak tahu pasti apa yang menyebabkan harga telur ayam turun begitu tajam, padahal harga pakan tidak mengalami penurunan.

"Harga pakan tetap normal, tapi harga telur malah turun," papar Fahrudin.

Dia menjelaskan harga satu sak konsentrat Rp 380 ribu. Harga dedak serta jagung juga masih Rp 3.500 dan Rp 4.500 per kg.


Kondisi tersebut membuat Fahrudin, yang baru saja menjual ayam-ayam tidak lagi produktif, enggan melakukan peremajaan. Fahrudin dan Sidi membiarkan sebagian kandangnya kosong sementara waktu.

"Sudah apkir satu bulan yang lalu dan sebenarnya ini sudah waktunya mengisi (ayam) lagi. Tapi saya pikir-pikir, kalau masih seperti ini, nanti malah rugi. Jadi tidak saya isi dulu," ucapnya.

Sidi dan para peternak ayam petelur di Lamongan pun berharap agar harga telur ayam bisa kembali normal. "Sebenarnya kami tidak minta (harga telur) mahal, cuma ya harus seimbang, jadi pakan sama produksi seimbang," kata Sidi. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.