Terkait pembuatan Kapal BRS, Kepala Divisi Corporate Secretary PT PAL Indonesia, Rariya Budi menyampaikan tentang pernyataan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 3 Kapal BRS.
"Indonesia saat ini, menurut Pak Jokowi, membutuhkan 3 Kapal Bantu Rumah Sakit. Sebelumnya Indonesia memiliki Kapal BRS yaitu Kapal Dr Soeharso dan KRI Semarang," ujar Rariya di Grand Assembly Divisi Niaga PT PAL, Senin (14/10/2019).
"Akhirnya KRI Semarang sesuai instruksi Pak Jokowi, kapal ini digunakan sebagai Kapal BRS," imbuhnya.
Rariya juga menyampaikan harapan PT PAL atas pembuatan Kapal BRS tersebut. Ia ingin kapal tersebut dapat membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan dan pertolongan pada masyarakat yang terkena musibah.
"Kapal ini diharapkan mampu memberikan support penuh kepada Indonesia. Secara karena negara kepulauan yang maaf, rawan akan bencana alam seperti gunung meletus dan tsunami. Kapal ini diharapkan dapat membantu pemerintah sebagai bentuk kehadiran pemerintah untuk bangsa dan negara," tutur Rariya.
Sedangkan Kepala Proyek Kapal BRS W000302, Adenandra Sulistyo menjelaskan tentang perbedaan fisik kapal yang sedang dibuatnya. Terutama jika dibandingkan dengan dua kapal BRS sebelumnya.
"Secara umum ukurannya sama. Tetapi memiliki kemampuan yang agak berbeda, lebih dominan untuk bantu rumah sakit. Sejak awal produksi memang kapal ini sudah memiliki fokus menjadi Kapal Bantu Rumah Sakit, murni sebagai rumah sakit," ujar Adenandra. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini