Ini Lho Seabrek Potensi Investasi di Jawa Timur

Ini Lho Seabrek Potensi Investasi di Jawa Timur

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Senin, 14 Okt 2019 15:07 WIB
Gubernur Khofifah/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Gubernur Khofifah Indar Parawansa membeberkan potensi investasi Jawa Timur. Potensi investasi itu ia paparkan di depan 115 investor.

Khofifah memaparkan peluang investasi unggulan Jatim ada di sektor industri, pertanian, perikanan dan pariwisata. Kemudian sektor pertambangan, energi, hingga bermacam sektor dari 38 kabupaten atau kota di Jatim.

"Jawa Timur merupakan salah satu barometer pembangunan bagi seluruh Provinsi di Indonesia dalam segala hal. Sekaligus menjadikan daerah yang tepat untuk berinvestasi," ungkap Khofifah pada siaran pers yang diterima detikcom di Surabaya, Senin (14/10/2019).


Khofifah menerangkan, di sektor industri pihaknya tengah fokus pada upaya membuka poros-poros industri baru di sejumlah wilayah potensial. Misalnya saja di sisi barat dan selatan Jawa Timur, termasuk Madura.

Pembukaan poros baru industri ini merupakan bagian dari upaya pemerataan ekonomi Jatim. Yang selama ini mayoritas berputar di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuran dan Gresik.

Menurutnya, sektor industri kimia dasar, seperti industri semen, farmasi, bahan makanan, serta petro kimia sangat berpotensi dikembangkan dengan dukungan investasi asing. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Jatim juga cukup menggembirakan. Tahun 2018, ekonomi Jawa Timur (y-o-y) tumbuh sebesar 5,50 persen, dengan laju inflasi mencapai 2,86 persen (y-o-y). Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur semester 1 tahun 2019 (y-o-y) sebesar 5,64 persen, dan laju inflasi mencapai angka 2,36 persen (y-o-y).

Sementara untuk PDRB kumulatif Jawa Timur tahun 2018, Khofifah menyebut mencapai Rp 2.189,783 triliun. Hal ini didapat dari kontribusi terbesar tiga sektor yakni bidang usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 7,63 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 7,61 persen, serta industri pengolahan sebesar 7,55 persen.

Untuk PDRB kumulatif Jatim semester 1 tahun 2019, Khofifah menyebut jumlahnya mencapai Rp 1.147,226 triliun. Tiga sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB adalah bidang usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 7,59 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 7,39 persen, diikuti industri pengolahan sebesar 7,05 persen.

"Tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat pun menunjukkan peningkatan yang signifikan. Artinya, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur selaras dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.


Sementara itu, di sektor pertanian dan perkebunan, Khofifah menyebut Jatim memiliki banyak komoditi yang berpotensi besar untuk dikembangkan. Misalnya komoditi terkait tekstil dan makanan. Selain itu, sektor perikanan memiliki prospek yang bagus.

Hal ini juga didukung oleh pengembangan pelabuhan perikanan, kawasan peruntukan perikanan budidaya dan garam. "Kami berterima kasih Dirjen Asia Pasifik-Afrika Kemenlu RI mengundang investor dari Asia Pasifik dan Afrika untuk melihat lebih dekat dan detail berbagai potensi yang ada di Jawa Timur," terangnya.

"Belum lama ini Presiden Jokowi juga telah menandatangani PP tentang Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari. Dalam peraturan tersebut luas KEK Singhasari mencapai 120,3 hektare yang terdiri dari dua zona, pariwisata dan pengembangan teknologi. Tentunya ini peluang baru yang juga bisa dikerjasamakan. Mengingat sangat banyak insentif di KEK," pungkas Khofifah.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.