Malang - Rumah
Bung Tomo di Jalan Ijen Nomor 6, Kota Malang tampak tengah dibongkar. Pembongkaran itu menarik perhatian Pemkot Malang, Tim Ahli Cagar Budaya bahkan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim. Semua pihak menginginkan renovasi dihentikan.
Rumah tersebut sebelumnya dibangun Bung Tomo sekitar tahun 1950-an. Setelah Bung Tomo meninggal, rumah itu ditempati sanak kerabat. Terakhir, rumah tersebut sempat menjadi Posko Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
"Kami awal dapat informasi, sudah dua bulan ini dijual. Kemudian kami lakukan sidak ke lapangan bersama Satpol PP. Dan pemilik baru ingin merubah bangunan asli. Hal itu semestinya tidak bisa dilakukan, karena Jalan Ijen telah ditetapkan sebagai cagar budaya," ungkap Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TABC) Kota Malang Agung H Buana kepada detikcom, Sabtu (12/10/2019).
Menurut Agung, ada mekanisme yang harus dilalui jika ingin melakukan renovasi rumah. Khususnya di kawasan Ijen.
Pemilik tidak boleh sembarangan melakukan pembongkaran. Tujuannya, untuk menjaga estetika kawasan yang merupakan cagar budaya.
"Ini kemungkinan pembongkaran dilakukan tanpa ada rekomendasi TABC, apalagi IMB-nya. Satpol nantinya memiliki kewenangan untuk menindak," tegas Agung.
Satpol PP Kota Malang telah meminta pemilik baru untuk menghentikan proses renovasi, sebelum memiliki izin dari pihak terkait (Dinas PUPR). Langkah ini diambil setelah Satpol melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi.
Detikcom pernah mewawancarai ahli waris
Bung Tomo pada akhir Maret 2019 lalu. Menurutnya Bung Tomo menempati rumah tersebut hingga tahu 1970. Sebelum kemudian Bung Tomo wafat di Mekkah, Arab Saudi 7 Oktober 1981 silam.
Ratna Sulistami Sutomo merupakan anak keempat Bung Tomo. Saat itu ia menuturkan, ayahnya membangun rumah dari hasil jerih payah sendiri. Uang dikumpulkan dari hasil menulis buku yang kemudian dikumpulkan untuk membeli sebidang tanah.
"Saya belum lahir saat itu, bapak membeli tanah ini dari hasil mengarang buku. Kemudian dibangun sampai jadi seperti ini," kata Ratna kala itu.
Dinding dalam rumah memang masih banyak menempel foto-foto Bung Tomo bersama keluarga dan kerabatnya. Selain perabotan rumah tangga, seperti kursi, meja yang dibeli oleh Bung Tomo.
Rumah bergaya arsitektur 1950-an ini memiliki halaman luas di bagian depan, ada taman di bagian belakang yang tampak sudah tak terawat lagi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini