Pohon asam berukuran besar tumbang dan menimpa mobil di jalur pantura Desa Curahkalak, Kecamatan Jangkar, Situbondo. Akibatnya, empat penumpang mobil Isuzu Panther DA 7741 TR tewas dan lima lainnya terluka.
Polisi menyampaikan, peristiwa itu terjadi murni karena faktor alam. Yakni pohon tumbang.
"Kecelakaan itu karena faktor alam. Mungkin karena usia pohonnya yang sudah tua. Makanya, harus ada peremajaan pohon," kata Kasat Lantas Polres Situbondo AKP Hendrik Kusuma Wardana, Jumat (11/10) malam.
Pohon asam yang tumbang itu berdiameter sekitar 3 meter. Pohon itu tumbang diduga karena bagian bawahnya sudah rapuh.
Sehingga tidak mampu menopang bagian atas pohon yang cukup besar. Padahal, saat kejadian angin di lokasi kejadian tidak bertiup kencang.
"Saat kejadian kondisi angin biasa saja, tidak kencang. Mungkin karena kondisi pohonnya sudah rapuh. Patahnya di bagian bawah, di dalam tanah. Tapi akarnya tidak ikut tercerabut," tutur H Anis, warga di sekitar lokasi kejadian.
Pihak kepolisian akan segera mengambil langkah terkait insiden pohon tumbang menelan korban jiwa tersebut. Di antaranya akan menyurati sejumlah instansi terkait, agar segera melakukan evaluasi terhadap kondisi pepohonan yang ada di tepi jalan raya.
"Apalagi ini sudah hampir musim penghujan. Kami akan meminta, agar segera dilakukan peremajaan pohon-pohon di pinggir jalan. Khususnya pohon yang sudah berusia tua. Ini penting sebagai upaya mengantisipasi kejadian yang sama," tegas AKP Hendrik.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini