"Senang sekali bisa sampai di Madiun dengan selamat. Kami sangat berterima kasih kepada Bupati Madiun. Yang penting kami sudah meninggalkan Wamena sementara, supaya anak-anak yang sekolah tidak mengalami trauma," ujar salah satu pengungsi Wamena asal Kabupaten Madiun, Dwi Yanuriyanti (45), kepada wartawan di Pendopo Muda Graha, Kamis (10/10/2019).
Dwi bersyukur bisa pulang kampung ke Madiun dengan selamat. Ia berencana meninggalkan anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan di Madiun. Sedangkan ia akan kembali ke Wamena untuk bekerja setelah kondisi di sana aman.
Pemkab Madiun melakukan penjemputan dari Bandara Juanda, Sidoarjo, dan Abdulrachman Saleh, Malang. Para pengungsi dijemput tim gabungan dari Dinas Sosial, BPBD, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun.
"Jadi, dari 18 orang pengungsi tersebut, 10 orang tidak pulang ke Madiun, tapi ke rumah saudara di Sidoarjo. Dan 8 orang pulang ke Madiun. Semuanya difasilitasi oleh Pemkab Madiun," ujar Bupati Madiun H Ahmad Dawami.
Delapan orang tersebut tiba di pendapa dini hari tadi. Menurut bupati yang akrab disapa Kaji Mbing itu, seorang di antaranya berasal dari Ponorogo. Kini pihaknya akan memberikan pendampingan kepada mereka.
"Selain itu, Pemkab Madiun akan menjamin empat pengungsi yang berusia anak sekolah untuk dapat melanjutkan pendidikannya di Madiun," pungkasnya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini