Ini Pesan Risma untuk Kepala Damkar dan Warga Kota Surabaya

Wali Kota Risma (Deny Prastyo Utomo/detikcom)

Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah melantik Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surabaya yang baru. Menurutnya, ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dinas tersebut.

Pucuk pimpinan Damkar Surabaya kini dijabat Dedik Irianto. Ia menggantikan pelaksana tugas sebelumnya, yakni Irvan Widyanto.

Risma mengatakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan ialah sosialisasi kepada warga agar Damkar bisa melaksanakan tugas dengan baik saat terjadi kebakaran.

"PR (pekerjaan rumah)-nya, dia ngatur yang jadi masalah yang tinggal di kampung-kampung itu. Ada polisi tidur, ada parkir tidak benar, ada gapura. Nah, ini dia harus menyelesaikan itu. Jadi dia harus jelaskan tentang pengamanan itu kepada warga supaya akses bisa (lancar)," kata Risma kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Rabu (9/10/2019).

Biasanya petugas sulit mengatasi kebakaran di perkampungan padat dan akses jalan yang tidak bisa dilalui mobil Damkar. Mengenai hal itu, Risma menjelaskan, ke depan Pemkot Surabaya akan menambahkan unit pemadam dengan menggunakan motor.

"Nanti juga kita tambah armada kayak Walang Kadung (unit pemadam dengan menggunakan motor) jadi dia yang bawa selang itu ke lokasi gang-gang sempit. Tapi pakai motor trail," imbuh Risma.

Selain penambahan unit pemadam dengan menggunakan motor trail, Pemkot akan menambahkan unit bronto sky lift di tahun depan. Bronto sky lift digunakan untuk melakukan pemadaman dari udara.

"Mungkin tahun depan kami tambahkan, tapi tidak terlalu tinggi. Kini (dua bronto sky lift) bisa digunakan tandem saat melakukan pemadaman,"jelas Risma.

Selain itu, Risma mengimbau masyarakat agar tidak menghalangi laju mobil Damkar saat menuju lokasi kebakaran. Sebab, menurutnya, kendaraan Damkar dan ambulans dilindungi undang-undang.

"Saya sampaikan kendaraan mobil PMK, ambulans, kendaraan polisi, itu dilindungi oleh undang-undang. Dia untuk melawan arus, untuk melaju cepat kalau ada masalah bisa ditabrak. Kalau di luar negeri dia (pengendara) tidak mau menghindar bisa pidana penjara hukumannya," tambah Risma.

Ke depan, Risma akan memasang kamera di semua kendaraan ambulans dan mobil damkar. Langkah itu, menurutnya, efisien bagi petugas bisa merekam pengendara yang menghalangi kendaraan petugas dalam misi keselamatan.

"Kita akan lengkapi dengan kamera sehingga dia bisa motret plat nomor. Sehingga kita bisa membantu aparat untuk menindaklanjuti. Sekali lagi karena ini bukan barang yang kita selamatkan tapi nyawa," pungkasnya.