Tulungagung - BPBD Tulungagung terus melakukan distribusi air bersih ke 9 desa yang terdampak kekeringan. Dalam sehari, 48 ribu liter air bersih digelontorkan kepada warga yang krisis air.
Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Soeroto mengatakan 9 desa tersebar di empat kecamatan. Yakni, Kecamatan Kalidawir, Besuki, Tanggunggunung, dan Kecamatan Pagerwojo.
"Sampai saat ini kami terus kirim bantuan air bersih ke 9 desa. Dalam sehari bisa sampai tujuh tangki dengan kapasitas per tangki 8 ribu liter," kata Soeroto saat dikonfirmasi, Rabu (9/10/2019).
9 Desa yang mengalami krisis air adalah Desa Kalibatur, Karangtalun, Banyuurip, Winong, Besuki, Tenggarejo, Kresikan, Pakisrejo, dan Kradinan.
Terbatasnya jumlah armada yang dimiliki BPBD, sehingga proses pengiriman air dilakukan secara bergiliran. Namun pihaknya memastikan 28 dusun di 9 desa tersebut rutin mendapat pasokan air bersih.
Soeroto menambahkan, musim kering tahun ini masih relatif lebih ringan dibanding tahun lalu. Kondisi itu tercatat dari jumlah desa yang mengajukan permintaan bantuan air bersih. Pada 2018 jumlah desa yang terdampak kekeringan mencapai 16 desa, sedangkan saat ini hanya sembilan desa.
Sementara untuk menangani kekeringan dalam jangka panjang, BPBD Tulungagung mengusulkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk merencanakan pembangunan embung atau waduk kecil.
Dengan adanya embung, diharapkan bisa menjadi tempat penyimpanan air, sehingga apabila terjadi krisis air, masyarakat bisa mengambil dari embung tersebut.
Terkait kondisi krisis air yang masih terjadi, BPBD Tulungagung meminta masyarakat tidak perlu resah, karena pemerintah akan terus mengupayakan untuk memberikan kebutuhan air bersih.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini