Putri pertama pasangan Agung Budiono (28) dan Sayu Luthfian (27) itu mengharapkan uluran tangan karena kedua orang tuanya tidak mampu secara ekonomi. Sang ayah bekerja sebagai pendongeng panggilan di sekolah-sekolah atau di acara hajatan, yang hasil upahnya tidak tentu. Sedangkan si ibu hanya ibu rumah tangga.
Bayi Kamila bersama kedua orang tuanya belum memiliki tempat tinggal sendiri. Mereka masih masih menumpang di rumah orang tua si ibu.
Diceritakan Agung, putrinya tersebut lahir prematur pada usia 7 bulan 3 minggu di Rumah Sakit Umum Sosodoro Djatikusumo, Bojonegoro. Setelah beberapa hari menjalani perawatan di RSUD Bojonegoro, Kamila tidak pulang, tapi malah harus dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya, untuk mendapat perawatan medis selama dua pekan.
"Bayi anak kami ini menurut diagnosis dokter memiliki darah yang minim oksigen yang harus dialirkan ke seluruh tubuhnya. Dan ada penyempitan pembuluh darah pada jantungnya." ujar Agung kepada detikcom di rumahnya di Desa Mayangkawis RT 1 RW 1 Kecamatan Balen, Bojonegoro, Rabu (9/10/2019).
Belum genap dua pekan di rumahnya setelah dari RSUD Dr Soetomo, bayi mungil yang saat ini bobotnya 4 kg itu harus masuk rumah sakit lagi karena sakit pneumonia. Sekali lagi Kamila, yang lahir pada 19 Juli 2019, harus berjuang kembali melawan penyakitnya.
Kini, dengan keterbatasan biaya yang dimiliki orang tuanya, bayi Kamila, yang telah didaftarkan BPJS mandiri kelas 3, hampir setiap bulan masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan. Keluarga berharap ada bantuan dari pemerintah atau pihak lain.
"Selama ini kami kontrol ke Surabaya untuk pemeriksaan jantungnya. Namun setelah tahu bahwa kasus sakitnya sangat kompleks, kami berharap ada yang bisa membantu anak kami," ujar Agung.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini