Ternyata kabar meninggalnya Sunarto diakibatkan salah paham dan bukanlah suatu kesengajaan. Jenazah yang dikira jenazah Sunarto adalah jenazah Wartim (35), yang merupakan teman Sunarto.
Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono mengatakan semua berawal saat terjadi kecelakaan tunggal di Jalan Raya Brondong Lamongan. Seorang pria tewas mengendarai motor dengan luka parah di wajah. Pada diri korban tidak ditemukan adanya kartu identitas diri.
Polisi dan pihak puskesmas hanya menemukan selembar STNK motor yang dibawa korban saat kecelakaan atas nama Sunarto. Berbekal surat kendaraan itu, polisi dari polsek Brondong menghubungi Polsek Grabagan untuk meminta bantuan menghubungi pihak keluarga Sunarto.
"Petugas Polsek Brondong tidak menemukan identitas korban laka yang mengalami luka parah di wajah yang sulit dikenali lagi. Yang didapati hanya selembar STNK atas nama Sunarto. Kami dikabari untuk menghubungi keluarga di Gesikan supaya datang ke Brondong untuk ambil jenazah," ujar Nanang kepada detikcom, Selasa (8/10/2019).
Setelah pihak keluarga Sunarto dihubungi oleh Polsek Grabagan, mereka langsung berangkat ke Puskesmas Brondong. Pihak keluarga juga yakin yang meninggal adalah Sunarto karena dilihat dari motor dan STNK benar adanya. Namun pihak keluarga sudah tidak mengenali wajah korban yang terluka parah.
Setiba di rumah duka pada siang harinya, jenazah dimandikan dan langsung dimakamkan sore harinya. Pada malam hari, Sunarto ternyata pulang ke rumah sehingga mengagetkan keluarganya.
Sunarto ternyata pulang setelah dikabari teman kerjanya di Brondong bahwa ia dikabarkan meninggal karena kecelakaan. Usut punya usut, yang mengalami kecelakaan dan meninggal tersebut bukanlah Sunarto, melainkan Wartim. Saat mengalami kecelakaan, Wartim menggunakan motor milik Sunarto.
"Sunarto pulang malam itu karena dikabari teman kerjanya di Brondong bahwa rumahnya ramai, katanya dia (dikabarkan) telah meninggal karena kecelakaan. Padahal motor itu sebenarnya sudah digunakan oleh Wartim, temannya yang meninggal karena untuk jaminan pinjam uang," jelas Nanang.
Dari hasil keterangan ini, petugas polsek dan pihak desa, keluarga korban, serta camat dan koramil akhirnya melakukan rapat siang tadi.
"Setelah kami rapatkan tadi, akhirnya sepakat untuk mengganti nisannya saja. Tidak usah dibongkar makam. Dan keluarga sepakat," pungkas Ali.
Simak juga video "Dikabarkan Meninggal, Dorce: Saya Sehat" :
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini