Seperti salah seorang petugas keamanan dari PT Classic Prima Carpet Industries Muhammad Rizki. Menurutnya tidak ada peningkatan atau pengurangan volume material yang disemburkan.
"Kelihatan itu memang titiknya cuma 1 tidak kayak yang kemarin-kemarin. Tetapi airnya tetap stabil keluar. Tidak berkurang atau bertambah derasnya. Tapi memang sudah sangat cair. Kadar minyak paling hanya 5 persen," ujar Rizki kepada detikcom, Selasa (7/10/2019).
Seperti pantauan detikcom di lokasi, beberapa anggota Satgas PU Bina Marga dan Pematusan Surabaya terus melakukan penampungan minyak dan air tersebut. Campuran tersebut ditampung ke dalam drum-drum besi.
"Semakin hari, semakin banyak yang tertampung karena kadarnya sudah berupa air, jadi cepat. Hari ini saja sampai sekarang sudah sekitar 20 drum. Kalau ditambah yang kemarin sudah ada 64 drum," terang Rizki.
Drum yang penuh terisi kemudian dibawa ke lahan kosong. "Tetap sama, masih di letakkan di lahan kosong di dekat Jalan Kutisari X," imbuh Rizki.
Semburan minyak dan air tersebut mulai muncul dan diketahui warga pada Senin (23/9) sekitar pukul 13.00 WIB. Pada hari pertama, material yang disemburkan berupa lumpur. Namun pada hari berikutnya semburan tersebut lebih banyak mengeluarkan minyak bercampur air. Sedangkan saat ini, kadar minyaknya diperkirakan hanya tinggal sekitar 5 persen.
Simak juga video "Semburan Lumpur Gegerkan Surabaya, Polisi Turun Tangan" :
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini