"Hasil pengamatan dan kaji cepat dari BPBD, tahun ini ada sekitar 8 titik, lokasinya ada di wilayah Kecamatan Karanggeneng, Laren dan Kalitengah," kata Muslimin, Kasi Tanggap Darurat, BPBD Lamongan saat meninjau lokasi longsor di Karanggeneng, Minggu (6/10/2019).
Dua titik yang berdekatan dengan permukiman ada di Kecamatan Laren. Yakni, Desa Plangwot dan Dusun Gendong, Desa Laren.
Penyebab longsornya tanggul di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo ini disebabkan beberapa hal. Di antaranya, turunnya debit air sungai akibat kemarau yang terjadi sejak awal Juli. Selain itu aktivitas pompa irigasi serta penambangan pasir yang mulai tidak terkendali.
"Dari 8 titik longsor, sebagian besar lokasinya dekat dengan pompa irigasi, seperti di Desa Gendong sampai Plangwot ada di tiga titik," paparnya.
Tahun lalu longsor terjadi di dua kecamatan. Yakni Kecamatan Laren dan Karanggeneng. Sementara berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan BPBD, daerah rawan longsor di bantaran Bengawan Solo terjadi di sepanjang wilayah Kecamatan Kalitengah hingga Babat.
"Dari pemetaan yang kami lakukan, potensi terjadinya longsor sangat terbuka di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo mulai dari Kecamatan Kalitengah hingga ke Babat," terangnya.
Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk mencari solusi agar longsor yang hampir setiap tahun terjadi, bisa diminimalisir.
Sebelumnya tanggul Bengawan Solo di Kecamatan Laren juga mengalami longsor. Itu terjadi di 2 desa, yakni Desa Pelangwot dan Desa Laren. Longsor juga terjadi di Desa/Kecamatan Karanggeneng. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini