Kemunculan buaya ini akhirnya membuat warga lainnya berbondong-bondong mendatangi lokasi hewan reptil itu muncul. "Warga kebanyakan datang karena dipicu oleh rasa penasaran ingin melihat wujud dari buaya tersebut," jelas salah satu warga desa, Taufik kepada wartawan di lokasi, Sabtu (5/10/2019).
Taufik bersama warga lainnya bergerombol menunggu di tepian Sungai Bengawan Solo untuk sekAdar melihat penampakan buaya tersebut. Warga, kata Taufik, juga tak bermaksud berenang mendekat ke lokasi kemunculan buaya.
"Tadi sempat muncul sebentar, sekitar 5 menit ke permukaan sungai yang ada di tengah itu," kata Taufik menunjuk lokasi tengah sungai di mana buaya tersebut muncul.
Warga lainnya, Hilal yang sempat mengabadikan penampakan buaya di Bengawan solo ini mengatakan, lokasi penampakan buaya memang jauh dari pemukiman warga. Meski demikian, sejak penampakan buaya-buaya itu, warga juga sudah tidak pernah melintas di dekat lokasi penampakan.
"Warga dan pencari ikan juga sudah hafal, sejak kemunculan buaya itu warga dan pencari ikan tidak pernah lewat di dekat sana," ungkapnya.
Warga tidak merasa terganggu dengan keberadaan buaya-buaya ini karena buaya itu hanya berada di tempat itu sementara saja. Warga, aku Hilal, sementara ini juga tidak menggunakan air baku dari Bengawan Solo karena berasa asin.
"Pencari ikan di daerah sini juga sudah tidak mencari ikan di dekat sini dan memilih untuk ke tempat lain," kata Hilal.
Warga juga tidak akan menganggu keberadaan buaya-buaya tersebut. Dan warga hafal buaya-buaya tersebut akan muncul ke permukaan menjelang sore atau siang, saat tidak ada angin kencang.
"Buaya-buaya itu akan muncul di tengah sana, tapi kalau malam kadang ada anakan buaya yang ke tepi sungai," paparnya.
Seperti diketahui, warga Lamongan terutama di Kecamatan Glagah dihebohkan dengan penampakan buaya di Bengawan Solo. Kabar penampakan buaya ini bahkan menjadi hiburan tersendiri dengan menunggu penampakannya di tepi sungai.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini