Alumnus Petra Ciptakan Aplikasi untuk Bantu Warga yang Dirundung Duka

Alumnus Petra Ciptakan Aplikasi untuk Bantu Warga yang Dirundung Duka

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Kamis, 03 Okt 2019 19:44 WIB
Aplikasi Solusi Duka/Foto: Deny Prastyo Utomo
Surabaya - Seorang pria di Surabaya membuat aplikasi untuk memudahkan masyarakat yang tengah berduka. Aplikasi tersebut bernama Solusi Duka.

Sang pembuat aplikasi bernama William Liem Coln. Alumnus UK Petra itu membuat aplikasi untuk memberikan solusi kepada masyarakat yang kebingungan mengurus keluarga atau kerabatnya yang meninggal dunia.


Saat ditemui dalam acara Business Matching yang digelar UK Petra Surabaya, William menjelaskan latar belakang pembuatan aplikasi tersebut. Business Matching merupakan rangkaian program Kemenristekdikti.

"Kematian itu pasti terjadi. Misal meninggal di rumah, anak akan bingung mau telepon polisi atau ambulans," kata William kepada wartawan di Surabaya, Kamis (3/10/2019).

Dalam aplikasi daring tersebut, terdapat beberapa fitur yang membuat user mudah memilih kebutuhannya. Seperti kiriman bunga, tempat makam, ambulans, rumah persemayaman serta pemilihan peti mati.

"Selama ini tidak ada pameran peti mati se-Indonesia. Jadi bagaimana kita saling mengenal, sedangkan ada UKM yang susah jualan. Di sini kami ada untuk menjembatani. Ada semua kategori yang diperlukan ada dalam aplikasi ini," imbuhnya.

Lebih lanjut William menjelaskan, jika masyarakat bingung dalam penggunaan aplikasi tersebut, bisa mencari fitur quick start. Masyarakat bisa mudah dalam mendapatkan keperluan yang akan diurusnya seperti membutuhkan makanan, peti atau tanah.


"Di sini ada fitur itu kita bisa membedakan, antara makan satu dengan yang lain apakah halal atau tidak. Jika saat ini di dunia tradisional belum ada. Mencari kuburan pun seperti mencari rumah, ada kluster," lanjut William.

Dengan Solusi Duka, William berharap bisa membantu masyarakat dalam mengatasi masalah kedukaan. Masyarakat tidak lagi bingung saat mengurusi kedukaan kerabatnya.

"Harapannya kami bisa memberi solusi di kala kedukaan. Kami harap bisa menumbuhkan ekonomi kerakyatan sehingga selaras dengan visi Indonesia yang baru," pungkas William.

Kemudian Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) yang bekerja sama dengan Kemenristekdikti menyebut aplikasi tersebut bisa menjadi solusi bagi masyarakat. "Aplikasi ini justru bagus. Karena rumah duka kan mitranya banyak. Seperti Gojek misalnya, dia mengembangkan aplikasi fitur lain. Ini kan mulai dari kematian, pengurusan makam dan ambulans," kata Ketua AIBI, Asril Fitri Syamas.


Asril menyampaikan, selama ini belum ada aplikasi marketplace yang fokus pada pengurusan kebutuhan kematian orang lain. Menurutnya aplikasi serupa pernah ada. Namun layanannya terbatas dan tidak menempatkan sebagai marketplace.

"Aplikasi seperti ini pernah ada tapi terbatas layanan tidak menempatkan marketplace. Kalau ini kan marketplace yang mempertemukan suplier dan yang membutuhkan. Barangkali ini yang pertama," pungkas Asril.
Halaman 2 dari 3
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.