Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti, Dubes LBBP RI untuk Kanada Abdul Kodir Jaelani, Dirjen Imigrasi Kemenkum HAM Ronny F Sompie, Dirjen HPI Kemlu Dalos Dumoli Agusman, dan Kepala BPSDM Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti. Mereka mengikuti ajang yang digelar sejak 24 September hingga 4 Oktober 2019 ini.
Atase Perhubungan RI di Kanada dan Representative Indonesia di ICAO Afen Sena mengatakan sedikitnya ada enam capaian dan penghargaan yang diraih Indonesia. Penghargaan dari ICAO, khususnya di bidang pendidikan kedirgantaraan, membuktikan lembaga diklat penerbangan Indonesia sudah sesuai dengan standar internasional/ ICAO.
"Indonesia mendapatkan plakat dan sertifikat akreditasi ICAO Trainair Plus kategori Gold/ Full Member untuk PPSDMPU, dan Silver/Associate untuk STPI Curug dan API Banyuwangi. Penyerahan oleh Sekjen ICAO Dr Fang Liu kepada Kepala BPSDMP Umiyatun Hayati Triastuti. Hal ini menunjukkan sekolah Kemenhub telah berstandar ICAO dan siap meramaikan kompetisi tingkat global," ujarnya kepada detikcom via aplikasi WhatsApp, Kamis (3/10/2019).
Indonesia, kata Afen, juga menandatangani MoU (nota kesepahaman) training service agreement (TSA) oleh Sekjen ICAO dan Dirjen Hubud Polana B Pramesti atas pemanfaatan remaining balance dana pemerintah RI di ICAO untuk 16 training keinspektoran kader Ditjen Perhubungan Udara (DJU) di lingkungan sekolah BPSDMP yang telah terakreditasi ICAO Trainair Plus.
"Hal ini akan meningkatkan portofolio inspektor penerbangan Indonesia pada tingkat global," papar Afen.
Selain itu, ada penetapan Indonesia sebagai anggota ke-69 akreditasi Public Key Directory (PKD) Sekjen ICAO kepada Dirjen Imigrasi RI Ronny F Sompie. PKD penting dalam rangka pengelolaan dan pemutakhiran manajemen data e-paspor yang diakreditasi oleh ICAO.
Ada pula penyerahan kepada Sekjen ICAO dokumen Ratifikasi Protokol 50a untuk penambahan jumlah keanggotaan Dewan ICAO dari 36 menjadi 40 anggota dan Ratifikasi Protokol 56 untuk penambahan jumlah keanggotaan Air Navigation Commission (ANC) dari 19 menjadi 21.
Selain itu, ada penetapan ICAO Resolution untuk Working Paper 94 Certification of Water Aerodrome yang diinisiasi oleh Indonesia dan Canada menjadi co-sponsor pada topik Water Aerodrome, yang akan menetapkan Indonesia sebagai lead pada pembahasan Global Standard Water Aerodrome pada Working Grup/Panel Air Navigation Comittee 2020-2022 bersama Canada.
"Selanjutnya, untuk pertama kalinya selama Indonesia menjadi anggota ICAO, menjadi Chairman Sidang ICAO melalui Dubes Republik Indonesia RI Abdul Kadir Jailani dipercaya sebagai Chairman Sidang Legal Committee," tambahnya.
Sidang ICAO ke-40 tahun 2019 ini membahas 52 mata agenda persidangan yang dilaksanakan secara simultan di dalam 6 (enam) forum, yaitu Sidang Pleno, Komite Eksekutif, Komisi Teknis, Ekonomi, Hukum, dan Administratif.
"Topik hangat dari Sidang Majelis ICAO ke-40 kali ini terkait isu pengurangan emisi karbon dari pesawat udara, cyber security, dan isu partisipasi negara berkembang dalam konteks No Country Left Behind (NCLB) initiative," kata Afen.
Menurutnya, pada Sidang Assembly ICAO ini, delegasi Indonesia mengadakan kegiatan pameran pada tiga hari pertama sidang dengan venue di gedung ICAO.
"Selain itu, dilaksanakan billateral meeting dengan pihak perwakilan delegasi negara, organisasi internasional dan lainnya, serta melakukan site visit di Nav Centre/ sekolah penerbangan Canada," pungkas Afen. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini