Ponpes Lirboyo Gelar Pameran Benda Pusaka dan Sejarah Pondok

Ponpes Lirboyo Gelar Pameran Benda Pusaka dan Sejarah Pondok

Andhika Dwi - detikNews
Rabu, 02 Okt 2019 16:49 WIB
Pameran benda pusaka dan sejarah pondok di Ponpes Lirboyo. (Foto: Andhika Dwi)
Kediri - Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, dan Lesbumi NU menggelar penguatan nilai kebangsaan di pesantren. Mereka menggelar pameran keris dan sejarah pondok.

Kegiatan ini dilaksanakan secara bergilir. Pondok Pesantren Lirboyo ditunjuk sebagai salah satu perwakilan dari ponpes yang ada di Pulau Jawa. Acara tersebut digelar di aula Muktamar Lirboyo, Rabu (2/10/2019).

Acara tersebut akan berlangsung hingga dua hari ke depan. Kegiatannya meliputi seminar dan diskusi serta pameran kesejarahan peninggalan ponpes di gedung Yayasan Utara Masjid Al Hasan, kompleks Aula Muktamar.


Menurut Direktur Direktorat Sejarah Kemendikbud Triana Wulandari, kegiatan tersebut dilaksanakan di lima pondok pesantren. Selain di Pulau Jawa, kegiatan serupa dilaksanakan di Lombok, Sulawesi, dan dua ponpes di Kalimantan.

Triana menambahkan, tujuan kegiatan itu adalah untuk menguak sejarah mengenai peran serta para santri pada masa pembentukan bangsa Indonesia. "Selain itu, kami memiliki keinginan bahwa ternyata selama ini mungkin banyak sekali sekolah di luar pondok pesantren, ada yang belum tahu kegiatan di pondok seperti apa," kata Triana, Rabu (2/10/2019).

Di samping itu, ia ingin masyarakat luas tahu bahwa para santri memiliki semangat nasionalisme yang tinggi. Bahkan memiliki peranan dalam membangun bangsa ke depan.

"Dari sisi ini kami dari Direktorat Sejarah membawa buku-buku sejarah. Produk kami ada 69 buku, dan kami berikan minimal untuk tambahan referensi dalam historiografi pengenalan sejarah Indonesia. Intinya bagaimana memperkuat cinta terhadap Indonesia dari pondok pesantren ini. Melalui sejarah mengenal biografi tokoh-tokoh, mengenal perjuangan para pahlawan dan para kiai. Saya kira pesantren perlu diajak juga, bukan hanya sekolah umum maksud saya," imbuhnya.

Triana memberikan contoh, Kemendikbud melalui Direktorat Jendral Sejarah pernah berkontribusi memberikan edukasi kepada masyarakat terkait sejarah perjuangan pondok pesantren melalui pembuatan film tentang KH Hasyim Asy'ari yang ditonton banyak orang.


Senada dengan Triana, Ketua Bidang Litbang Senopati Nusantara dan panitia acara, Imam Mubaroq, menjelaskan, dengan diadakannya acara semacam ini, diharapkan para santri dapat berpikir secara luas. Kemudian meneladani para pendiri pondok, yang juga merupakan sosok pejuang bangsa.

Seratusan benda pusaka berupa keris, tombak, pedang, hingga samurai dipamerkan. Benda pusaka itu dulu digunakan para pejuang untuk melawan penjajah maupun PKI. Kemudian tampak pula foto para pendiri pondok, kitab ngaji kuno, beduk, kursi roda, dan serban yang biasa dikenakan para pendiri pondok.

"Diharapkan santri dapat berpikir secara luas dan meneladani para pendiri pondok. Bahwa mereka juga merupakan pejuang dan kiai yang sangat istiqomah dalam memperjuangkan kemerdekaan sekaligus menghargai kebudayaan Indonesia," pungkas Imam.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.