"Untuk korban MS saat ini sedang proses penyelidikan, dan hasil pemeriksaan serta olah TKP yang dilakukan, kita sudah mengamankan 6 orang yang diduga pelaku. Sementara untuk 2 lainnya sedang dilakukan penangkapan dan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, disela kegiatannya mengamankan demo mahasiswa di Gedung Dewan, Selasa siang (1/10/2019).
Terkait motif pelaku yang melakukan pemukulan terhadap korban, kata Alfian, ada kesalahpahaman yang terjadi di tempat karaoke tersebut.
"Karena mungkin sedang berada di tempat hiburan dan posisi enjoy, kemudian keluar dari masing-masing grup, terjadi senggolan dan cekcok mulut, hingga berujung pada perkelahian," jelasnya.
"Kemudian salah satu tersangka tidak terima, menyampaikan kepada rekannya di dalam room, dan mendatangi korban MS ini," sambungnya. Sehingga terjadilah kasus pemukulan ini.
Antara tersangka dengan korban, kata mantan Kapolresta Probolinggo ini, tidak saling mengenal. "Tapi ada salah satu mengenal, tapi tidak tahu kalau korban ini adalah MS. Terjadinya kasus ini karena bentuk simpati tersangka rekannya yang kena pukul mengenai mata sebelah kiri, luka kecil, dan pelaku melakukan pemukulan bersama-sama," jelasnya.
Alfian mengatakan terkait barang bukti dari olah TKP yang dilakukan tidak ditemukan senjata tajam ataupun benda tumpul yang digunakan untuk melukai korban.
"Murni pemukulan menggunakan tangan kosong. Yang jelas 6 orang yang kita amankan dan ditahan saat ini, mereka sudah mengakui semuanya (sebagai pelaku pemukulan secara bersama-sama). Untuk pasal yang diterapkan kita tunggu korban MS sadarkan diri dulu, dan semoga korban dapat segera pulih," pungkasnya.
Massa #SemarangMelawan 'Segel' Gedung DPRD Jateng:
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini