"Sekarang di sana ada 44 orang. Tadi malam kebetulan saya melihat mereka. Mereka merasa punya keinginan untuk kembali Jatim," kata Johannes kepada wartawan saat di Gedung Negara Grahadi, Senin (30/9/2019).
Menurutnya, dipilihnya Mimika untuk mengungsi karena di sana relatif lebih aman dan kondusif. Johannes juga mengaku telah menampung para pengungsi dengan baik dan menjamin keamanan dan logistik selama berada di pengungsian.
"Semua dalam kondisi yang aman, mereka dalam kondisi yang sehat dan kami pemerintah sebagai tuan rumah yang didatangi memberikan jaminan mereka untuk kesehatan, keamanan dan tidak lapar. Kami berikan itu," beber Johannes.
"Ya saat ini yang sangat dibutuhkan ya pakaian badan. Itu rata-rata dari hasil saya diskusi dengan mereka tapi itu salah satu di Mimika. Karena mereka tidak ada sandang dan papan. Kalau makananan tidak ada masalah," tambahnya.
Wakil Gubernur Jatim Emi Dardak menjelaskan saat ini kondisi warga Jatim yang di sana masih terus terpantau melalui tim yang dikirim. Pemprov Jatim juga akan memfasilitasi para pengungsi jika ingin kembali ke Jatim.
"Tapi di sisi lain kita juga membuka jalur fasilitas bagi mereka yang memang ingin kembali ke Jatim. Nah ini simultan dan kita berharap optimis akan berangsur-angsur kembali baik," jelas Emil.
"Ibu gubernur juga tadi sudah menyampaikan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk skala yang besar mungkin melalui jalur laut juga sudah dipertimbangkan. Ini akan naik dari pelabuhan mana dan jumlahnya berapa orang," tandas mantan Bupati Trenggalek itu.
Meski begitu, Emil belum bisa memastikan berapa warga atau pengungsi yang akan dipulangkan. Sebab kondisi di sana tidak semua sama dengan di daerah lain di Papua. Meski begitu, ia menjamin bahwa warga Jatim di sana selalu mendapat pengawasan.
"Kalau ngomong warga banyak, iya. Tapi apakah semuanya ingin kembali apakah situasinya dalam keadaan dianggap rawan ini yang tidak bisa kita sampaikan. Masyarakat Jatim di sana ya beribu-ribu masih di sana. Tetapi apakah semua dalam kondisi sama, nah ini yang sangat berhati-hati dalam memastikan. Tapi by name, by address, by condition ini yang masih dalam pengawasan kita," tandas Emil.
Simak Video "Menkes Imbau Tenaga Medis di Papua Pakai Baju Putih"
(iwd/iwd)