DLH Ponorogo Pastikan Api Keluar dari Tanah Limbah Jamu yang Terbakar

Saat pihak DLH berada di retakan tanah yag mengeluarkan api/Foto: Charolin Pebrianti

Ponorogo - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo memastikan munculnya api dari rekahan tanah bekas lahan di Ponorogo adalah limbah jamu. Menurut DLH, api muncul karena adanya gas metana.

Kepala DLH Ponorogo Sapto Djatmiko menyampaikan, gas metana ini sangat mudah terbakar. Terlebih saat musim kemarau panjang seperti sekarang.

"Adanya gas metana itu yang menyebabkan retakan, ketika muncul di permukaan. Kena hawa panas saja bisa terbakar, apalagi kalau ada pemantik api," tutur Sapto kepada detikcom, Senin (30/9/2019).

Sapto menambahkan, sampah apapun bisa menimbulkan gas metana jika ditumpuk dan dipendam dalam tanah. Termasuk limbah jamu di Dusun Ringinsurup, Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal.

Ia mencontohkan di TPA Mrican yang sempat terbakar beberapa waktu lalu, karena adanya gas metana dari tumpukan sampah. Meski sudah dipadamkan dengan air, tidak akan mudah mati bara api yang ada di bagian dalam.

"Istilahnya bureng, itu kayak arang adanya di dalam. Sewaktu-waktu bisa terbakar lagi, padamnya butuh waktu lama," terangnya.

Menurutnya, yang terpenting warga dilarang mendekat di sekitar lokasi. Sebab dikhawatirkan jika sewaktu-waktu muncul api dan menimbulkan retakan tanah baru bisa membuat warga terjebak.

"Terpenting harus hati-hati dan waspada, kalau merembet saya kira tidak akan keluar lokasi itu, karena lokasi itu saja yang dijadikan tempat sampah," pungkasnya.

Halaman 1 2

Selanjutnya