Kisah Imam Subaweh, dari Hobi Berburu ke Pelihara Puluhan Kijang

Kisah Imam Subaweh, dari Hobi Berburu ke Pelihara Puluhan Kijang

Charolin Pebrianti - detikNews
Senin, 30 Sep 2019 08:20 WIB
Warga memelihara 20 ekor kijang/Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo - Seorang warga Ponorogo memelihara kijang. Jumlahnya kini mencapai 20 ekor. Aksi yang dilakukan Imam Subaweh (57) ini lantaran dirinya taubat dari kebiasannya berburu hewan di hutan.

Hewan-hewan tersebut dipelihara di pekarangan rumahnya dan dirawat di kandang berukuran 60 meter persegi.

"Sudah sekitar 20 tahun saya memelihara kijang," tutur pria yang akrab dipanggil Baweh saat dikonfirmasi, Senin (30/9/2019).

Baweh pun menceritakan awal mula dirinya memelihara kijang. Sekitar 20 tahun lalu, dirinya menyukai kegiatan berburu. Berbekal senapan angin, dia pun mulai mencari hewan buruan di hutan area Kecamatan Slahung. Saat itu, dia menembak seekor induk kijang. Saat didekati, ada seekor anak kijang yang tengah menyusui.

Karena kasihan dengan kondisi bayi kijang itu, Baweh pun membawa bayi kijang tersebut dengan diselimuti jaket. Setibanya di rumah, bayi kijang itu dirawat bagaikan anak sendiri.


Bayi kijang itu akhirnya diberi nama Siti. Sejak hari itu, Siti dirawat oleh keluarga Baweh. Bahkan tak jarang Baweh memberi minuman susu kepada Siti dengan menggunakan dot. Seiring berjalannya waktu, saat Siti kini sudah beranak pinak, Baweh yang berniat mengembalikan Siti ke habitat aslinya pun urung.

"Sekarang kan hutan banyak yang terbakar, kasihan kalau dikembalikan ke hutan malah nggak bisa bertahan hidup," terang dia.

Puluhan kijang dirawat di pekarangan rumah warga/Puluhan kijang dirawat di pekarangan rumah warga/ Foto: Charolin Pebrianti

Padahal dulu, saat merawat Siti dirinya bertekad mengembalikan Siti ke hutan. Namun habitat Siti kini justru sudah rusak akibat ulah manusia.

"Kalau dirawat di sini, kandang ada, makanan dan minuman terjamin," papar dia.

Dari 20 tahun lalu, saat ini jumlah kijang yang berkembang biak sudah mencapai 20 ekor kijang. Bahkan saat ini Baweh juga menyiapkan seseorang untuk mengurus dan merawat kebersihan kandang kijang.


"Ada orang yang saya suruh untuk bantu rawat kijang, biar kandangnya terjaga kebersihannya, kijangnya juga terawat dengan baik," tandas dia.

Dari kandang berukuran 60 meter persegi, Baweh bagi menjadi dua bagian. Ada kijang yang dibiarkan liar sesuai sifat aslinya ada juga kijang yang sudah jinak untuk edukasi masyarakat.

"Kan biasanya ada yang datang ke sini ingin lihat kijang terutama anak-anak ya, ya biar lebih dekat berinteraksi," papar dia.

Baweh pun berharap dengan semakin banyaknya orang sadar dengan menjaga kelestarian lingkungan, bisa membuat perubahan yang lebih baik. Terutama habitat hutan tempat puluhan kijang ini seharusnya berada.

"Masyarakat harus mau ikut menjaga kelestarian lingkungan demi anak cucu kita nanti," pungkasnya. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.