Mengetahui hal itu, Pemkot Surabaya langsung gerak cepat dengan melakukan pembersihan dan pengecatan kembali tempat-tempat yang menjadi sasaran aksi vandalisme. Sebab selain merusak tata kota, tulisan-tulisan itu juga dinilai tidak layak dibaca.
Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, aksi vandalisme sebenarnya sudah dilakukan sejak Rabu (25/9) malam sebelum aksi #SurabayaMenggugat.
"Pada malam hari itu kita operasi itu mereka sudah melakukan (corat-coret) sembunyi-sembunyi, selesai nyoret lari, selesai nyoret lari," kata Irvan kepada detikcom, Jumat (27/9/2019).
"Jadi paginya bertebaran tulisan-tulisan ajakan itu. Nah, itu kita pas demo itu sudah mulai melakukan pembersihan dan pengecatan lagi," tambah Irvan.
Menurut Irvan, pihaknya mencatat hampir semua wilayah di Surabaya tak lepas dari aksi vandalisme. Saat ini, pihaknya masih melakukan inventarisir titik-titik mana saja yang menjadi tempat vandalisme.
"Untuk wilayah yang sudah kita lakukan pembersihan dan pengecatan sementara wilayah utara ada 10 titik atau rute jalan. Lainnya rute selatan mulai frontage sampai Jalan Pemuda," terangnya.
"Saat ini kita lagi inventarisir di mana tempat-tempat itu dan kita akan cat lagi. Sampai besok," pungkasnya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini