Meski begitu, Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengatakan, pihaknya tidak terprovokasi dengan aksi anarkis massa. "Aparat kepolisian tidak ada yang terpancing," kata Luki di Kantor DPRD Jatim Jalan Indrapura Surabaya, Kamis (26/9/2019).
Bahkan menurutnya, petugas tidak menggunakan water cannon hingga gas air mata, meski keduanya sudah disiapkan di lokasi. Hal ini karena massa dinilai terbilang kondusif.
Pihaknya lebih mengedepankan pendinginan tensi massa dengan alunan Asmaul Husna yang dilantunkan Polwan hingga polisi. "Kendaraan-kendaraan water cannon dan yang lain-lainnya tidak ada yang dikeluarkan airnya. Semuanya kita kedepankan Asmaul Husna dan pasukan yang tanpa peralatan," paparnya.
Luki berada di lokasi sejak dimulainya aksi. Menurutnya, secara keseluruhan demo mahasiswa tersebut berjalan lancar. Meski sempat diwarnai pelemparan botol hingga kapak.
"Alhamdulillah ini berjalan dengan lancar, walaupun tadi ada lemparan-lemparan sedikit dari botol dan tadi ada sebuah kapak dilempar kecil ada 1. Alhamdulillah pada prinsipnya dari pendemo tidak ada yang terluka, tidak ada yang lecet dan dari anggota kami pun tidak ada," lanjut Luki.
"Saya selaku Kapolda Jatim dan seluruh mewakili aparat yang ada di pengamanan baik TNI dan Polri mengucapkan terima kasih dan mohon maaf kalau memang ada hal-hal dan tutur kata yang kurang baik. Namun pada pelaksanaan hari ini saya mengucapkan terima kasih jalannya unjuk rasa dari tiga hari berturut-turut ini sangat kondusif dan tidak terjadi bukan hanya di Surabaya tapi juga di kota-kota kabupaten di seluruh Jawa Timur," pungkasnya.
Tonton video Lantunan Asmaul Husna dari Polwan Surabaya Sambut Para Demonstran:
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini