Kepala Sekolah SMKN 2 Surabaya Djoko Pratmodjo saat dikonfirmasi detikcom membenarkan adanya ajakan siswanya mengikuti unjuk rasa di DPRD Jatim.
"Memang pesan berantai sudah tahu semuanya. Informasinya dari WhatsApp semua. Antar WhatsApp anak-anak. Terus ada yang ke saya langsung, saya tangani saat itu," kata Djoko saat dihubungi.
Djoko menjelaskan pihaknya mengaku dilema melarang para siswa untuk mengikuti aksi di DPRD Jatim. Menurutnya, dia khawatir para siswa berbuat hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
"Kalau kita melarang takutnya nanti tambah berat, takut malah ramai. Pada dasarnya kami akan mengarahkan agar tidak terjadi anarkis. Nanti kita akan mengerahkan petugas tatib dan osis untuk mengawasi dari jauh," ujar Djoko.
![]() |
Pihaknya telah memberikan gambaran terkait risiko jika masih nekat mengikuti demo tersebut.
"Hindari ring satu, jangan sampai anarkis. Jam empat sore harus balik, saya takutnya terjadi ceos saat-saat seperti itu. Jangan sampai bawa sepeda motor. Saya juga sampaikan tetap menggunakan seragam," ungkapnya.
Meski ada rencana siswanya mengikuti demo di DPRD Jatim, Djoko meminta kepada seluruh guru masuk dan melakukan proses belajar mengajar secara efektif seperti biasa.
"Sesuai dengan arahan Pak Sukaryantho (Kepala Cabang Dindik Jatim wilayah Surabaya-Sidoarjo Sukaryantho), kita efektifkan untuk mengajar. Karena ada siswa yang mengikuti pelajaran," lanjutnya.
Simak Video "Ketua LPAI Nilai Demonstrasi Bukan untuk Pelajar"
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini