Gresik - Sebelum mengakhiri masa jabatan, Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro mengungkap dua kasus pencurian dengan pemberatan (curat) dan 8 kasus pencurian kendaraan bermotor (
curanmor). Ada 11 pelaku yang diamankan.
Sebelas tersangka yang diamankan termasuk anak di bawah umur dan juga residivis curanmor yang mengunakan tangan palsu. Seperti yang disampaikan Wahyu S Bintoro.
"Ada satu tersangka yang masih di bawah umur," kata Wahyu kepada wartawan di Mapolres Gresik, Sabtu (21/9/2019).
Wahyu menambahkan, pelaku kasus pencurian didominasi pemain baru. Salah satunya wajah lama yang tertangkap yakni DA. Ia merupakan residivis yang tangan kanannya cacat karena bom ikan atau bondet. Pelaku beraksi menggunakan tangan palsu.
"Tersangka adalah seorang residivis, dalam melakukan pencurian motor selalu menggunakan tangan palsu," terang Wahyu.
Dalam aksinya, para pelaku selalu beraksi berdua. Mereka memiliki peran masing-masing. Mereka kerap menyasar motor yang terparkir di halaman rumah. Dalam hitungan detik, pelaku mengambil motor dengan merusak kunci motor menggunakan kunci T.
Sementara itu untuk kasus curat, Wahyu menjelaskan, tersangka rata-rata mengambil ponsel di saat korban tertidur. Sebagian besar kasus curat terungkap berkat rekaman CCTV.
"Modus pencurian setelah kami penyelidikan dan rekaman CCTV," lanjut Wahyu.
"Hasil ungkap ini bertujuan untuk menciptakan situasi aman dan nyaman di Kota Gresik," sambungnya.
Selain mengamankan 11 tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya seperangkat kunci T, pakaian yang digunakan pelaku saat beraksi, STNK motor hasil curian. Kemudian beberapa unit ponsel, sejumlah uang dan plat nomor palsu.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
.webp)
