Pengakuan Ironis Ustaz di Bondowoso yang Cabuli Santriwatinya

Pengakuan Ironis Ustaz di Bondowoso yang Cabuli Santriwatinya

Chuk S Widarsha - detikNews
Jumat, 20 Sep 2019 14:09 WIB
Pelaku sedang dimintai keterangan (Foto: Chuk S Widarsha)
Bondowoso - Ada pengakuan ironis dari 'ustaz cabul' di Bondowoso, yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Ustaz bernama Abdul Aziz itu mengaku tidak tahu bahwa meraba santriwati tersebut merupakan perbuatan melanggar hukum.

"Saya tidak tahu kalau meraba-raba paha santriwati itu tidak boleh secara hukum," aku Abdul Aziz dengan entengnya di sela pemeriksaan di ruang Satreskrim Polres Bondowoso, Jumat (20/9/2019).

Bapak tiga anak ini mengatakan perbuatan tak senonoh itu biasa dilakukan ketika para santriwati, yang rata-rata berusia 13 tahun, bermalam di rumah yang juga berfungsi sebagai TPQ.


Saat para santriwatinya tertidur itulah, ustaz yang juga guru SD tersebut melancarkan aksinya. Salah satu modusnya adalah berpura-pura membetulkan selimut santriwatinya yang tersingkap.

"Saat membetulkan selimut itu, lalu saya raba seluruh bagian vital tubuhnya. Kadang ada yang terbangun. Tapi mungkin mereka takut mau menjerit," ujar Abdul Azis.

Polisi akhirnya menetapkan ustaz yang mencabuli para santriwatinya tersebut sebagai tersangka. Pelaku juga langsung dimasukkan ke balik jeruji.

Penetapan pelaku sebagai tersangka tersebut dilakukan setelah polisi meminta keterangan kepada sejumlah pihak dan menghimpun beberapa alat bukti pendukung, termasuk memintai keterangan kepada para santriwati yang menjadi korban.

Sebelumnya, empat wali santri asal Desa Grujugan Lor, Jambesari, mendatangi Polres Bondowoso. Mereka mengadukan seorang ustaz setempat karena diduga telah mencabuli anaknya.


Dalam pengaduannya, mereka mengaku mendapat laporan dari anaknya. Para santri mendapat perlakuan tak senonoh dari guru ngajinya saat sedang mengaji.

Dari pengakuan para wali santri kepada wartawan, sebenarnya korban perbuatan ustaz tersebut bukan cuma empat santriwati. Tapi masih banyak lagi yang diduga menjadi korban perbuatan si ustaz.
Halaman 2 dari 2
(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.