Aksi Emak-emak Rampas Perhiasan Bocah SD di Mojokerto Terekam CCTV

Aksi Emak-emak Rampas Perhiasan Bocah SD di Mojokerto Terekam CCTV

Enggran Eko Budianto - detikNews
Kamis, 19 Sep 2019 16:50 WIB
Rekaman CCTV aksi perampasan di Mojokerto (Enggran Eko Budianto/detikcom)
Mojokerto - Aksi seorang emak-emak merampas perhiasan siswi kelas III SD di Mojokerto terekam kamera CCTV. Pelaku mengaku sebagai teman ibu korban untuk memperdayainya.

Perampasan ini dialami Bilqis Nur Fadila, siswa kelas III MI Al-Muslihin, Kelurahan Kauman, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Pelaku perampasan seorang wanita bertubuh gemuk mengendarai sepeda motor matik warna hitam. Pelaku memakai baju berwarna biru dan kerudung.

Aksi pelaku terekam kamera CCTV di depan salah satu rumah warga Lingkungan Kauman Tengah, Kelurahan Kauman, pada Senin (16/9). Sekitar pukul 11.38 WIB, pelaku memboncengkan korban. Tak lama berselang, wanita yang belum diketahui identitasnya ini menurunkan korban di dekat sekolahnya.


Ketua RW setempat, Mardi (62), mengatakan saat itu korban sedang istirahat sekolah, sehingga dalam rekaman CCTV korban tampak masih memakai seragam putih-hijau.

"Korban didatangi pelaku saat istirahat di depan toko dekat sekolah. Pelaku mengaku sebagai teman ibu korban, lalu mengajak korban naik sepeda motor," kata Mardi kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (19/9/2019).

Ia menjelaskan korban lantas diajak pelaku berputar-putar di kawasan Kauman. Saat di gang yang sepi, pelaku merampas cincin dan giwang emas milik korban. Setelahnya, gadis kelas III SD itu diturunkan di dekat sekolahnya.

"Korban menangis saat kembali ke sekolah. Dia lalu cerita kepada gurunya setelah cincin dan giwangnya diambil, kalungnya tidak," imbuhnya.


Wakil Yayasan MI Al-Muslihin Jumanah membenarkan insiden perampasan yang dialami salah seorang siswinya. Senada dengan keterangan Mardi, modus pelaku berpura-pura menjadi teman ibu korban. Namun dia tidak mengetahui pasti nilai kerugian korban.

Pihaknya pun melakukan sosialisasi kepada para wali murid agar tidak memberi perhiasan berlebih kepada anak-anak. Hal itu untuk mencegah kejadian serupa terulang.

"Keluarga korban sudah menerima, yang terpenting anaknya selamat, sehingga kami tidak melapor ke polisi," pungkasnya.
Halaman 3 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.