Pengasuh Ponpes di Sidoarjo Didemo karena Diduga Cabuli 4 Santriwati

Pengasuh Ponpes di Sidoarjo Didemo karena Diduga Cabuli 4 Santriwati

Suparno - detikNews
Kamis, 19 Sep 2019 16:19 WIB
Ratusan warga berdemo di Balai Desa Kedung Rejo. (Suparno/detikcom)
Sidoarjo - Seorang pengasuh ponpes di Desa Kedung Rejo, Kecamatan Jabon, Sidoarjo didemo warga. Sang pengasuh ponpes diduga telah mencabuli para santriwati.

Warga menuntut pengasuh ponpes berinisial AR menutup pondok pesantren. Selain itu, warga meminta yang bersangkutan mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.

Warga menilai apa yang dilakukan AR mencoreng nama baik desa. Terlebih, warga yakin pencabulan tersebut dilakukan berulang kali.


Menurut salah seorang warga, Romlah (47), demo di balai desa itu merupakan yang kedua kalinya digelar. Namun, dalam demo pertama, pihak desa tidak memberikan tanggapan. Akhirnya hari ini ratusan warga kembali menggelar demo.

"Meskipun belum ada yang terbukti hamil, yang jelas korbannya yang mengaku itu sudah ada empat orang, yakni dari Dusun Tenggulung dua santri, Dusun Bioro satu, Dusun Rombo satu, dan Dusun Talun satu," kata Romlah kepada detikcom di lokasi, Kamis (19/9/2019).

Warga berharap Polresta Sidoarjo mengusut tuntas dugaan pencabulan tersebut. Menurut Romlah, hal itu mencemarkan nama baik Desa Kedung Rejo, yang dijuluki Desa Santri.

"Pihak perwakilan pondok sudah menyampaikan bahwa kegiatan pondok putri untuk sementara diberhentikan. Tapi kami tidak puas dengan jawaban itu. Lebih baik penutupan dilakukan oleh pihak Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo," tambah Romlah.

Aspirasi yang sama juga disampaikan warga lainnya, Farida (31). Bahkan, menurutnya, korban pencabulan lebih dari empat santriwati karena nggak semua korban berani terus terang.


"Untuk sementara yang menjadi korban kebiadaban pengasuh ponpes itu diduga ada empat santri. Kemungkinan lebih karena mereka tidak mengaku," kata Farida.

Di tempat yang sama, Kapolsek Jabon AKP Sumono mengatakan kasus tersebut sudah ditangani Polresta Sidoarjo. Warga diminta sabar menunggu hasilnya.

"Sementara itu, proses hukumnya sudah ditangani oleh unit PPA Polresta Sidoarjo. Kita tunggu hasilnya. Sementara hasil kesepakatan ponpes putri mulai hari ini sudah tidak melakukan aktivitas," pungkas Sumono.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.